KBRN, Semarang : Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengajak para
pengelola desa wisata untuk menata kembali usaha ekonomi produktifnya usai
pandemi. Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi pengelola desa
wisata Kabupaten Semarang di Omah Kebon, Bergas Kidul, Sabtu (21/10/2023).
Bupati berharap pengalaman saat pandemi Covid-19 selama dua tahun menjadi motivasi para pelaku usaha desa wisata untuk bangkit kembali. Melalui rapat yang digelar oleh Dinas Pariwisata tersebut, Bupati juga memastikan dukungan dari Pemkab Semarang dan pihak ketiga lewat program CSR untuk kebangkitan desa wisata.
“Alokasi dana dari APBD akan didukung peran pihak ketiga untuk membantu desa wisata kembali bergerak positif,” tegasnya.
Bupati juga mengimbau para pengelola untuk bekerja sama dengan desa sekitar. Hal itu akan menciptakan hubungan saling yang menguntungkan, sehingga dapat berkembang bersama-sama.
Kepala Dinas Pariwisata, Wiwin Sulistyowati menjelaskan, saat ini terdapat 74 desa wisata di Kabupaten Semarang. Dua diantaranya merupakan desa wisata yang telah berkategori maju, sedangkan yang lainnya tengah berada dalam pengembangan.
Menurutnya, rapat koordinasi dimaksudkan untuk mengembangkan kembali potensi desa wisata. Selain itu, juga untuk menciptakan sinergitas antar desa wisata.
“Kerja sama itu diharapkan dapat mewujudkan desa yang kreatif. Sekaligus mengoptimalkan potensi desa agar ekonominya mandiri,” ujar Wiwin.
Salah seorang pengelola desa wisata, Sugiyanto, mengaku siap mengembangkan potensi wisata Gunung Gajah Desa Nogosaren Kecamatan Getasan. Bersama kelompok sadar wisata, pihaknya akan merintis penambahan fasilitas akses jalan.
“Salah satu titik take off paralayang belum memiliki jalan yang memadai menuju puncak. Saat ini sudah ada jalan makadam, nanti akan kami usulkan ke pemerintah untuk mendapatkan bantuan,” ucapnya.