KBRN, Tanjungbalai: Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai memastikan akan terus dan berupaya untuk melakukan pengembangan pembangunan dari berbagai potensi yang ada di Kota Tanjungbalai. Keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Daerah (APBD) di Kota Tanjungbalai tidak menjadi penghalang pengembangan itu.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Tanjungbalai H. Waris Tholib Saat melakukan Dialog interaktif terkait " Pariwisata Kota Tanjungbalai Perlu Perhatian Khusus" di Balai Ujung Tanjung, Kamis (14/9/2023)
"Jujur saja keterbatasan anggaran yang ada di Pemkot Tanjungbalai, namun tidak membuat kami terhenti agar bagaimana seluruh potensi pembangunan akan terus supaya berjalan," kata Waris .
Waris menjelaskan, saat ini untuk pengembangan potensi tersebut pihaknya menggandeng berbagai investor dan memanfaatkan swadaya masyarakat seperti potensi sektor pariwasata salah satunya tempat wisata yang ada di kota Tanjungbalai .
"Pembangunan Wisata Balai Ujung Tanjung sekarang ini yang sedang direnovasi adalah merupakan swadaya dan gotong royong. Ini bukti keseriusan kami untuk mengembangkan pariwisata," ujarnya.
Selain itu, Ia menambahkan bahwa objek wisata water front city pun yang berdekatan dengan Balai Ujung Tanjung tersebut juga sedang dibenahi. Pembenahannya turut juga menggandeng investor.
"Semua potensi yang ada di Tanjungbalai memang terkait dengan potensi wisata, karena wisata di Kota Tanjungbalai selama ini belum menjadi nyata. Tetapi kami punya keyakinan dan pasti bisa, atas dukungan dari semua pihak," ucapnya.
Lebih lanjut Waris menuturkan profil Kota Tanjungbalai di tengah-tengah Kabupaten Asahan provinsi Sumatera utara, di pinggiran perairan, dan diapit Sungai Asahan dan Silau mendukung potensi wisata air. Selain itu memiliki 11 pulau yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Waris menerangkan untuk pengembangan potensi - potensi selain sektor pariwisata ada juga sedang di proses dan sudah di bangun, seperti jalan dan Rumah Sakit Tengku Mansyur. Ia mengharapkan dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat, serta provinsi karena Kota Tanjungbalai tidak punya sumber pendapatan anggaran daerah (PAD) yang menjanjikan.
