KBRN, Sragen: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membangun Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Solo Raya di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno mengungkap alasan, kenapa Poltekpar yang menelan anggaran Rp 1,3 triliun itu dibangun di Sragen.
Terkait dipilihnya Kabupaten Sragen untuk Poltekpar Solo Raya, Sandiaga mengatakan, sebagai upaya mendorong kawasan heritage.
”Dibangun dengan konsep green campus di kawasan yang memiliki destinasi wisata heritage. Solo Raya ini memiliki wisata sejarah yang menjadi unggulan,” ungkap Sandiaga disela meninjau pembangunan Kampus Poltekpar Solo Raya di Sragen, Kamis (14/9/2023).
Menurut Menparekraf, hadirnya Poltekpar Solo Raya akan memberikan peluang bisnis bagi masyarakat Kabupaten Sragen, di wilayah utara Bengawan Solo. Khususnya wilayah Kecamatan Gemolong.
”Ada tambahan khusus Poltekpar Solo Raya. Kementerian tidak minta tambahan anggaran, tapi saya rasa, ada tangan-tangan halus ibu Agustina Wilujeng yang membantu,” ujar Sandiaga.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan, adanya Poltekpar Solo Raya bakal membawa banyak manfaat.
"Dua tahun lalu (lahan yang dibangun Poltekpar Solo Raya) masih tanah tandus. Sekarang sudah jadi milik Kementerian Pariwisata. Dengan demikian, tanggung jawab merawat dan membangun di tangan kementerian," ucapnya.
Ditambahkan Agustina, masyarakat Kabupaten Sragen harus menangkap peluang ini guna mengembangkan wilayahnya. Di tempat yang sama, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati tidak pernah menduga pada masa kepemimpinannya, di Kabupaten Sragen dibangun Poltekpar Solo Raya yang begitu megah.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, Poltekpar Solo Raya bisa mengentaskan kantong kemiskinan di bagian utara Sragen. Pemkab Sragen turut berkontribusi menyukseskan Poltekpar Solo Raya. "Biaya kuliah 10 mahasiswa dibantu dari hasil menyisihkan gaji PNS," ujarnya. MI