Wisata

Komisi IV DPRD Solo dan Gibran Sepakat Evaluasi Event Disbudpar

Oleh: Mulato Editor: Wiwid wida 11 Jul 2023 - 16:03 Surakarta
Komisi IV DPRD Solo dan Gibran Sepakat Evaluasi Event Disbudpar
Peserta Solo Batik Carnival (SBC) melenggak-lenggok di jalan Slamet Riyadi.
KBRN,Surakarta: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menilai event-event yang diselenggarakan di Kota Bengawan selama ini terkesan membosankan dan banyak seremonial. Gibran melontarkan kritik tersebut agar event-event pariwisata dilakukan evaluasi dan ke depan lebih kreatif dan kekinian. 

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo Anna Budiarti sepakat dengan Wali Kota Gibran. Menurutnya, selama ini event-event yang terselenggara hanya monoton seperti Solo Batik Carnival (SBC). 

"Ya selama ini kalau dari pengawasan anggaran tetap kita awasi. Yang kedua rutinitas, memang benar sepakat sih sama mas Wali (Gibran), memang benar monoton," terang Anna pada rri.co.id Selasa (11/7/2023).

Anna mengatakan event yang terselenggara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata seperti SBC itu belum dapat menyedot wisatawan dari luar. Mayoritas menurut Anna masih penonton lokal atau masyarakat dalam kota. 

Padahal DPRD menganggarkan kegiatan-kegiatan budaya dan pariwisata itu lanjut Anna, yang diharapkan adalah multiplier effect (dampak luas). Seperti tingkat keterisian kamar hotel, UMKM, Kuliner hingga oleh-oleh. 

"Kita ingin dari event itu banyak wisatawan yang datang. Kalau kemarin (SBC) itu kan hanya masyarakat (dalam kota). Itu yang tidak menarik, jadi besok-besok kalau bikin event ya yang bisa menarik wisatawan dari luar Surakarta," tandasnya.

Politisi PDIP itu juga menyayangkan minimnya promosi SBC. Padahal selain menggandeng media massa, saat ini banyak medsos untuk menyampaikan ke publik jauh-jauh hari sebelum kegiatan berlangsung.

"Kalau di pariwisata itu yang penting promosi. Kalau promosi gencar orang akan antusias datang ke Solo. Kita minta ditingkatkan lagi promosi ke daerah, sehingga saat ada acara mereka masuk menambah PAD. Kalau UMKM diuntungkan itu kan dampak promosi, UMKM bergerak bagian yang kita genjot harus dari luar masuk ke Solo. Ini Evaluasi, kita sampaikan ke Dinas Pariwisata karena media saat ini sudah berbeda, modelnya, TikTok Instagram," beber dia.

Terpisah Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengakui bahwa setiap penyelenggaraan event masih ada kekurangan. Seperti manajemen penonton, serta tidak adanya musik yang mengiringi peserta SBC berjalan dari Sriwedari sampai Balaikota. 

Namun Teguh mengklaim bahwa acara tersebut menyedot antusias wisatawan, baik dalam maupun luar kota. Pihaknya ke depan tetap akan melakukan evaluasi.

"Ini bagian dari daya tarik yang lain, tiap tahun akan ada plus minusnya tapi secara menyeluruh tampilan ini semakin bagus, makin rapi persiapan juga mapan. Cuma saat jalan ini tidak ada musiknya, ke depan ada di masing-masing kelompok ada musiknya," jelasnya.

Teguh juga meminta pihak keamanan untuk lebih waspada, lantaran saat finish SBC di balaikota ada seorang copet yang tertangkap tangan. Oleh sebab itu pihaknya meminta masyarakat waspada, dan juga pihak kemanan selain mengerahkan petugas juga sering menyampaikan imbauan. MI