Wisata

Hanya Sekejap, Gunungan Keraton Surakarta Ludes Diperebutkan Warga

Oleh: Dania Editor: Wiwid wida 29 Jun 2023 - 18:42 Surakarta
Hanya Sekejap, Gunungan Keraton Surakarta Ludes Diperebutkan Warga
Gunungan Keraton Surakarta yang dibawa ke Masjid Agung saat Grebeg Besar
KBRN, Surakarta : Ribuan warga dari berbagai daerah Solo dan sekitarnya antusias berebut gunungan Grebeg Besar yang digelar Keraton Surakarta Hadiningrat, Kamis (29/06/2023). Dalam waktu sekejab gunungan yang dibawa dari Keraton menuju halaman Masjid Agung Surakarta tersebut ludes diperebutkan massa.

Kirab Grebeg Besar dimulai pukul 10.30 WIB, diawali iring iringan korp musik abdi dalem, kemudian diikuti prajurit Keraton. Lalu belakangnya 2 Gunungan yakni gunungan jaler dan gunungan estri, kemudian di baris paling belakang rombongan dari para kerabat Keraton.

Penghulu Tafsir Anom Keraton Kasunanan Surakarta – yang juga takmir Masjid Agung Surakarta - KRAT Muhtarom Pudjonagoro kepada RRI mengatakan, ritual ini merupakan acara adat kraton sebagai wujud syukur kraton terhadap bulan suci ini. Muhtarpn yang juga takmir Masjid Agung Surakarta ini mengatakan, dalam satu tahun ini ada 3 grebeg yakni grebeg Sekatan, Poso dan Grebeg Besar.

"Dan grebeg tadi ada symbol 2 gunungan ada 1 pasang, yaitu laki-laki dan perempuan menunjukkan alam semesta ini berpasang-pasangan. Laki-laki disimbolkan susunan gunungan jalu dan perempuan disimbolkan gunungan istri atau putri yang wujudnya makanan-makanan siap saji," ungkap Muhtarom kepada RRI.

Emon salah satu perempuan warga Klaten yang ikut berebut gunungan mengaku, rela berdesak-desakan untuk mendapatkan bagian gunungan karena mengharap peroleh berkah.

"Setiap kirab suami saya juga sebagai abdi dalem sering ikut. Jadi saya ya nonton sekalian. Berharap mendapat berkah dan untuk makan biar sehat dan kuat, " ungkap Emon.

Hal senada diungkapkan warga Sukoharjo Ira yang juga turut berebut gunungan. Ia merasa senang bisa mengikuti tradisi dan Budaya luar biasa dalam rangka Perayaan Idul Adha 1444 H di Surakarta.

"Saya datang bersama keluarga. Ini baru pertama kali melihat kirab dan gunungan, , merasa bangga dengan tradisi ini, " kata Ira.

(Dania Rahma/Ardian)