KBRN, Palu : Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah saat ini melalui dinas kebudayaan terus menggencarkan upaya promosi untuk memperkenalkan Sulawesi Tengah sebagai daerah yang memiliki warisan cagar budaya bertaraf internasional yang perlu dilestarikan serta dapat dikelola menjadi pusat kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Kepala Bidang Perlindungan dan Pelestarian Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Iksan Djorimi kepada rri.co.id Rabu (14/6/2023) menjelaskan, pelestarian budaya leluhur selain merupakan amanat undang-undang, juga bertujuan membangun kebudayaan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah untuk meningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Kita melaksanakan amanah undang-undang dasar terkait kebudayaan dan kemudaian UU nomor 11 tahun 2010 terkait point untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi kerayatan dan mempromosikan warisan budaya leluhur itu ke dunia internasional,” kata Iksan Djorimi.
Kabid Perlindungan dan Pelestarian Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah juga menegaskan, upaya pelestarian tidak hanya sebatas pencangan, namun akan dilakukan secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini tidak hanya sebatas pencanangan, tapi akan dilanjutkan dengan program-program lainnya,” jelasnya.
Sementara itu Agus Tohama salah seorang warga Bada kepada RRI menuturkan, upaya pelestarian cagar budaya yang dilakukan pemerintah Sulawesi Tengah diharapkan dapat dirasakan dampak ekonominya untuk masyarakat lokal.
“Saya kira juga dampak positifnya hal seperti itu tentunya kami mendapatkan timbal balik dari benda-bendanya kami ini, artinya hasilnyakan dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujar Agus.
Agus Tohama yang juga berprofesi sebagai pemandu wisata menambahkan, pemerintah Sulawesi Tengah dapat memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan cagar budaya, sehingga apa yang dilakukan pemerintah benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat setempat.
