KBRN, Ambon : Gubernur Maluku Murad Ismail berharap Tradisi Pukul Sapu Lidi yang digelar setiap tanggal 7 Syaaal atau 7 hari setelah Hari Raya Idul Fitri di Negeri Mamala dan Morela Jazirah Leihitu menjadi agenda pariwisata nasional.
Harapan itu disampaikan Gubernur Murad dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie saat menghadiri tradisi budaya tersebut, Sabtu, (29/4/2023)
Turut hadir pada acara ini antara lain Penjabat Bupati Maluku Tengah Dr. Muhamat Marasabessy, Forkopimda Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, Pimpinan OPD Lingkup Provinsi Maluku, unsur TNI - Polri, Ketua TGPP Provinsi Maluku, Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, Ketua Asosiasi PSSI Provinsi Maluku, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat.
Penjabat Bupati Maluku Tengah Muhamat Mrasabessy dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Maluku Murad Ismail selaku Upu Latu karena selalu menunjukan komitmen dan kecintaan bagi masyarakat Maluku melalui dukungan yang sangat luar biasa, dalam mendorong dan memfasilitasi berbagai kegiatan ekonomi dan sosial budaya masyarakat Maluku sehingga mampu mengharumkan nama Maluku di kancah nasional dan internasional, termasuk penyelenggaraan event-event pariwisata yang digelar secara rutin dan berkelanjutan sehingga memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat Maluku
"Tradisi adat ini merupakan simbol persatuan dan kerjasama antar warga, serta merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah menjaga, melestarikan dan mewariskan tradisi pukul sapu lidi ini," jelasnya
Menutup sambutannya, Marasabessy menyampaikan, ke depan acara pesta adat pukul sapu lidi dapat didesain dalam konsep kolaborasi antara Pemerintah Negeri Mamala Morella, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Pusat, serta dukungan sektor swasta lainnya agar tidak saja nilai-nilai luhur yang ada sebagai representasi jiwa anak-anak negeri tersampaikan ke masyarakat sebagai kontribusi kepada bangsa dan negara, tetapi lebih dari itu menghadirkan pesta adat ini ke pentas budaya nasional bahkan regional dan global yang memiliki nilai ekonomis untuk dikelola secara profesional.
Sementara itu Gubernur Maluku Murad Ismail, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Maluku Sadali Ie, mengucapkan penghargaan yang tinggi kepada para pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini.
"Acara adat pukul sapu merupakan warisan budaya para leluhur dengan nuansa keagamaan yang kental serta nilai historis dan penjelmaan dari jiwa keberanian yang harus tertanam dalam karakter anak-anak Maluku, khususnya generasi negeri Mamala dan Morela dalam menjaga dan melestarikan pusaka adat ini turun temurun," jelasnya.
Gubernur menambahkan, tradisi adat pukul sapu juga mengandung pelajaran berharga tentang sikap bertanggung jawab, setiap kata dan tindakan harus dapat dipertanggungjawabkan.
"Saya berharap kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata di daerah ini, untuk bersinergi bersama-sama dan mempromosikan adat dan budaya pukul sapu lagi menjadi agenda pariwisata nasional," harap Gubernur.
Ditegaskan Gubernur, atraksi adat pukul sapu lidi ini merupakan aset pariwisata unik dan istimewa, yang tidak ada di daerah lain, sehingga perlu didesain sedemikian rupa, agar menjadi lebih terkenal sehingga bisa dinikmati wisatawan nusantara maupun mancanegara.