KBRN, Sleman: Kunjungan wisata di Kabupaten Sleman saat libur lebaran cukup sepi, tidak sesuai prediksi awal. Hingga tanggal 25 April, jumlah wisatawan yang berkunjung di beberapa destinasi hanya 145 ribu orang.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid, masih mencermati tren penurunan kunjungan wisata ini. Semula ia menargetkan, pada libur lebaran tahun ini, Kabupaten Sleman dikunjungi satu juta wisatawan.
Namun, realisasinya justru sangat jauh dari target. Ia menduga, karena libur lebaran sangat pendek. Idul Fitri berlangsung Jumat dan Sabtu, kemudian hari Minggu dan Senin pemudik masih mengikuti acara syawalan dengan keluarga mereka.
”Efektif libur baru Selasa dan Rabu, namun Rabu pun harus segera pulang kembali, tapi kita juga belum tahu pasti,” kata Ishadi saat ditemui di Denggung, Jumat (28/4/2023).
Trend anjloknya kunjungan wisata saat libur lebaran, juga dirasakan pengelola hotel. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman Joko Paromo mengeluhkan, lambatnya pertumbuhan okupansi (tingkat hunian) di hotel.
”Tanggal 21 dan 22 April tingkat okupansi baru 30 persen, kemudian okupansi melonjak 80 persen di 23 sampai 29 April nanti, jadi ini pergerakan sangat lamban sekali,” katanya.
Kondisi ini sangat jauh berbeda, dengan situasi lebaran di tahun 2018 dan tahun-tahun sebelumnya. Saat itu, rata-rata tamu hotel sudah memesan kamar sejak dua minggu sebelum lebaran. Kondisi pasca pandemi ini diakui Joko, memang sangat berbeda. (ws/yyw).