KBRN, Bengkulu : Pantai dan objek wisata buatan sering kali menjadi tempat tujuan berwisata akhir pekan. Namun keduanya akan terasa membosankan jika sering dikunjungi.
Berikut kami sampaikan objek wisata alam pemacu adrenalin pilihan yang dapat kamu kunjungi, selain bisa berlibur, kamu juga bisa berolahraga dan menyalurkan hobi.
Arung Jeram Ayik Manna
Arung Jeram Ayik Manna ini berada di Desa Kayu Ajaran, Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan yang dilaunching tahun 2018. Jeram Sungai Ayik Manna ini dapat dikategorikan pada Grade 3 atau dengan kesulitan rendah dan sedang sehingga membuat kegiatan ini sangat aman untuk berbagai kalangan yang ingin menikmati pengalaman yang memacu adrenalin dengan menjelajahi sungai sepanjang 15 Km.
Keindahan alam berupa tebing-tebing di kiri-kanan sungai menawarkan keindahan dari hutan hujan tropis yang sangat memukau. Kegiatan dengan menggunakan perahu karet ini dimulai di Desa Air Tenam dan berakhir di Desa Kayu Ajaran. Untuk menikmati kegiatan ini sudah ada pihak yang menyediakan jasa.
Pemandu yang memberikan arahan agar dapat dinikmati dengan aman.
Terdapat beberapa jalur track yang digunakan sepanjang aliran deras air manna di antaranya dari Desa Air Tenam sampai ke Desa Kayu Ajaran, Desa Kayu Ajaran-Desa Senaning, Desa Padang Manis-Muara Air Manna.
Arung Jeram Sungai Ketahun
Arung Jeram Sungai Ketahun yang berada di desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong adalah wisata yang sangat menarik bagi wisatawan yang menyukai tantangan. Wisatawan akan merasa puas dengan rute rafting yang penuh dengan panorama indah dan kesejukan. Terlebih ketika melewati dua spot terbaik yaitu Nangai Silai atau yang biasa disebut “Green Canyon” dan Lintasan Gua yang dilewati sepanjang arus sungai Air Ketahun dengan jarak tempuh sepanjang 7-14 Km.
Meski tergolong sebagai olahraga ekstrim, namun wahana rafting di sini sangat aman untuk di lakukan karena sudah tersedia layanan berstandar dan ditemani oleh pemandu profesional. Jalur arung jeram di Sungai Ketahun bisa dikelompokan ke dalam dua trek, yakni trek Wisata dan sport. Trek wisata mencakup rute Talang Baru- Talang Ratu (Topus-Rimbo Pengadang) dan trek sport di rute Lebong Selatan-Bingin Kuning. Jalur arung jeram wisata di Lebong termasuk Grade 3 dan 4, sedangkan jalur sport masuk kategori Grade 2
Bukit Kaba
Bukit Kaba sebagai objek hiking utama oleh para pendaki yang ada di wilayah Bengkulu ini merupakan sebuah gunung dengan ketinggian 1937 Mdpl yang termasuk dalam Taman Wisata Alam dengan luas wilayahnya sekitar 13.940 Ha. Wisata Bukit Kaba atau lebih dikenal dengan Bukit Kaba ini terletak di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. Kondisi alamnya yang masih asri dan alami serta
pemandangannya yang cantik menjadikan tempat ini salah satu favorit bagi kalangan pendaki. Jika wisatawan ingin hiking ringan dan santai tanpa harus menguras banyak tenaga untuk mencapainya namun tetap sarat akan tantangan, Wisata Bukit Kaba bisa menjadi alternatifnya.
Sepit Kancing
Dinamakan Lubuk Sepit Kancing karena kolam ini merupakan bagian muara sungai yang terjebak dalam sebuah celah. Air lubuk mengalir tenang dan jernih, warnanya hijau toska karena bias sinar matahari dan bisa digunakan untuk berenang. Udara yang segar dapat dirasakan langsung dari alam ketika telah sampai di lokasi tujuan. Sekilas, panorama tempat wisata ini mirip-mirip dengan Green Canyon di Pangandaran yang telah mendunia. Hanya saja tidak begitu luas.
Di sini juga dapat melompat dari ketinggian. Tempat untuk melakukan jump cliff-nya bervariasi, ada beberapa ketinggian dan beberapa tempat, mulai dari ketinggian 2 meter hingga 12 meter ketinggian dari permukaan airnya dan tentunya harus hati-hati karena kondisi tebing yang akan didaki sangat licin dikarenakan lumut yang lumayan banyak. Perjalanan ke lubuk ini cukup menyita waktu, sekitar 5 jam dari Kota Bengkulu.
Selain itu Anda harus siap fisik, karena harus berjalan kaki 1,5 jam dari lokasi parkir kendaraan. Namun agar tidak terlalu lelah Anda bisa menyewa ojek motor trail. Biayanya berkisar Rp100 ribu per orang. Bagi penggemar trekking, berjalan kaki tentunya bukan masalah. Apalagi pemandangan sepanjang penelusuran memanjakan mata. Tidak ada pungutan di obyek wisata ini. Semuanya masih dibiarkan begitu saja.