UMKM

Bhabinkamtibmas Wonggi Bantu UMKM Dongkrak Omzet Penjualan Noken

Oleh: Reski Kurniawan Editor: Nurul Damarini 25 Sep 2023 - 12:14 Jayapura
Bhabinkamtibmas Wonggi Bantu UMKM Dongkrak Omzet Penjualan Noken
Bhabinkamtibmas Wonggi ketika membantu pengrajin membelah kulit kayu gaharu yang sudah kering hingga menyerupai benang yang sangat halus.

KBRN, Jayapura : Bhabinkamtibmas Kampung Wonggi, Provinsi Papua Selatan, Bripka Hamdani Ismail menggandeng pengrajin noken untuk memasarkan produknya. Hal ini menyusul, para pengrajin di sana kesulitan memasarkan produknya karena tidak mengerti teknologi dan akses pemasaran yang sulit.

Para pengrajin noken di Kampung Wonggi tergabung dalam kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Suku Auyu. Noken buatan mereka berbahan dasar kulit kayu gaharu yang juga dikenal sebagai kayu agar atau oud.

Kayu gaharu sendiri memiliki aroma wangi yang khas dan sering digunakan dalam industri parfum, farmasi dan produk kencantikan. Bahkan di beberapa negara, kayu ini sangat dihargai dan dianggap bernilai tinggi.

Hamdani mengakui, dalam memasarkan produk UMKM Suku Auyu, ia memanfaatkan media sosial miliknya. Hasil pemasaran itu cukup berhasil, karena bisa meraup omzet sekitar Rp5 juta rupiah dari penjualan pertama.

“Saya pakai media sosial untuk membantu memasarkan produk mama-mama pengrajin noken di sini. Uang dari penjualan pertama sudah diserahkan langsung ke Ketua UMKM Suku Auyu dan disaksikan oleh anggota lainnya,” kata Hamdani, Senin (25/9/2023).

Sebelumnya, kata Hamdani, ia turut diajak mama-mama pengrajin noken melihat proses pembuatan noken tersebut. Mulai dari pengambilan kulit kayu gaharu hingga dirajut atau dianyam menjadi noken.

“Proses pengambilan kulit kayu gaharu dilakukan dengan cara menguliti pohon gaharu menggunakan parang. Lalu diambil kulit bagian dalam yang halus,” kata dia.

Kemudian, kata Hamdani, kulit kayu gaharu yang masih basah tersebut dijemur di bawah matahari langsung agar kering. Selanjutnya, kulit kayu yang sudah kering mulai dibelah kecil-kecil menyerupai benang yang sangat halus.

“Kulit kayu gaharu yang sudag halus selanjutnya dipintal dan dibentuk membentuk seutas benang (tali kecil). Selanjutnya bahan tersebut dianyam atau dirajut hingga membentuk sebuah tas noken dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan,” ujar Hamdani.

Menurut Hamdani, dukungan Polri terhadap UMKM hingga di daerah pelosok diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga. Hal ini sebagaimana arahan langsung dari Kapolres Mappi AKBP. Yustinus S Kadang.

“Polri hadir tidak hanya untuk memberikan rasa aman dan nyaman, tapi juga membantu warga meningkatkan perekonomian. Semoga kehadiran polisi menumbuhkan kepercayaan masyarakat agar mudah berkomunikasi dan memberikan masukan yang positif di Kampung Wonggi,” ucapnya.