KBRN, Surabaya: Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kementrian Perindustrian RI terus mendorong agar para tukang sol sepatu di Indonesia menjadi wirausahawan handal. Guna mewujudkan hal tersebut berbagai program pemberdayaan dengan memberikan pelatihan teknik hingga mengikuti ajang pameran.
Direktur Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementrian Perindustrian, Ni Nyoman Ambareni mengatakan, selain gencar melakukan pembinaan UMKM dibidang sepatu pihaknya juga melakukan pembinaan dalam sektor jasa salah satunya tukang sol sepatu.
"Nah Kemenperin telah menyiapkan sejumlah program diantaranya peningkatan skil, pengetahuan, serta memberikan peralatan sederhana bahkan tidak menutup kemungkinan kedepan akan ada bantuan atau fasilitas permodalan dengan menggandeng bank plat merah melalui program Kredit Usaha Rakyat," kata Ni Nyoman Ambareni disela-sela pembukaan kegiatan Indonesia Melangkah To The Next Level yang digelar di Pakuwon Mall, Rabu (2/10/2022).
"Dengan mendapatkan pembinaan dari kami harapannya jasa tukang sol sepatu ini bisa naik kelas. Nah nanti effectnya bisa meningkatkan pendapatan mereka," imbuhnya.
Nyoman menyebut jika pasar industri persepatuan di Indonesia kini makin prospektif. Selain banyak pemain baru khususnya generasi muda juga motif yang ditawarkan para pelaku usaha semakin beragam. Hanya saja Nyoman mengingatkan saat ini industri persepatuan dalam negeri harus menghadapi gempuran produk sepatu dari Cina yang harganya jauh lebih rendah.
"Indonesia saat ini berada diurutan nomor 4 negara sebagai konsumen alas kaki terbesar di dunia. Sedangkan untuk produksi alas kaki Indonesia menempati urutan ke 3 di dunia dengan total ekspor hingga 427 pasang dalam satu tahun. Angka ini setara dengan 32 persen market share di dunia," imbuhnya.
Nyoman menjelaskan selain banyaknya gempuran produk sepatu dari luar masuk, transformasi digital menjadi sebuah hal yang penting saat ini. Menurutnya, bergesernya perilaku industri dan konsumen memberikan dampak perubahan yang signifikan pada perubahan industri khususnya alas kaki.
Dia mengatakan agenda percepatan digital, transformasi bisnis dan fenomena yang muncul saat pandemi memberikan peluang dan tantangan baru dalam industri alas kaki salah satunya adalah semangat kolaborasi.
"Kinerja industri alas kaki tahun 2022 tumbuh positif. Kontribusi industri alas kaki terhadap PDB di semester 1 tahun 2022 sebesar Rp. 28,169 trilyun atau naik senilai 7,7 persen dari tahun 2021. Pertumbuhan industri alas kaki tahun di semester 1 tahun 2022 tumbuh 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021," ujar Nyoman.
Ditempat sama, Kepala Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), Syukur Idayati mengungkapkan Indonesia melangkah To The Next Level merupakan event kolaborasi ke 3 antara BPIPI dan Pakuwon Mall. Khusus pada acara kali ini akan digelar 2-6 November dengan menghadirkan tenant lokal yang punya kualitas produk internasional.
"Indonesia melangkah ini merupakan program yang menyentuh semua aspek. Khusus saat ini kami fokus pada peningkatan skill para tukang sol sepatu," kata Syukur.
Dijelaskan, peningkatan skill para tukang sol sepatu diwujudkan melalui pelatihan selama 6 hari. Para tukang sol sepatu yang telah terpilih akan mendapatkan pelatihan teknik memperbaiki sepatu, penggunaan bahan lem, serta berbagai teori yang seharusnya dipahami dan dikuasi para tukang sol sepatu.
"Tukang sol sepatu ini merupakan salah satu usaha yang masih eksis hingga saat ini. Melihat dari potensi ini BPIPI dalam gelaran Indonesia Melangkah To The Next Level tahun ini akan fokus membantu para pengrajin tukang sol sepatu untuk bisa level up. Melalui updgrade skil bahkan hingga branding," jelasnya.
Lebih lanjut, Syukur menjelaskan jika Indonesia Melangkah adalah sebuah kampanye yang untuk mengajak para pelaku Industri Alas Kaki di Indonesia bersama-sama saling mendukung dan berkolaborasi. Khusus pada gelaran Indonesia Melangkah kali ini bakal digelar selama 5 hari di Grand Atrium Pakuwon Mall Surabaya tanggal 2 – 6 November 2022 dalam event Gentleman’s World.
"BPIPI berperan penting dalam memberikan fasilitas bantuan informasi pasar, promosi dan pemasaran kepada Industri Alas Kaki Nasional. Melalui program-program ini diharapkan IKM Alas Kaki mampu memperluas akses pemasaran dengan meningkatkan kualitas produksi yang lebih baik (scale out) dan kemampuan bisnis yang lebih besar dan kuat (scale up) sehingga lebih banyak lagi IKM Alas Kaki mampu naik kelas. Kedepan peluang pasar domestik masih terbuka sangat luas," pungkasnya.
Sementara itu, Syukur menuturkan selama gelaran acara banyak kegiatan yang menarik mulai dari Interactive Games, AR Virtual Fitting Shoes, Penampilan Flashmob & Fashion Show, Workshop Shoe Care & Leather Craft hingga Business Coaching & Menswear Styling akan memberikan banyak inspirasi bagi masyarakat agar meningkatkan semangat lokalisme.
"Acara ini didukung oleh beberapa mitra penting BPIPI, salah satunya adalah tenant program Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Alas Kaki seperti Stewardmargrave, Ekuatorfootwear dan juga mitra lainnya yaitu winddam.id, soundshusky, verneindonesia, dan sepatukanky serta beberapa merek lokal lainnya." tandasnya.