Gantung Boneka dengan Jersey Vinicius, Fans Atletico Dikecam

Penyerang Real Madrid, Vinicius Jr. (Foto: FAZ)

KBRN, Jakarta: Real Madrid akan berduel lawan Atletico di babak perempat final Copa del Rey. Duel ini dilangsungkan di Santiago Bernabeu, Jumat (27/01/2023) dini hari WIB.

Atletico sendiri bertekad untuk bisa membalas dendam. Sebab dalam pertemuan pertama lalu, di pentas La Liga, Madrid keluar sebagai pemenang.

Bermain di Wanda Metropolitano pada pekan keenam, Atletico tertinggal dua gol lebih dahulu melalui Rodrygo dan Federico Valverde. Namun sayangnya Los Rojiblancos cuma bisa membalas satu gol melalui Mario Hermoso.

Jelang duel derby Madrid tersebut, fans Atletico Madrid berulah. Mereka menggantung sebuah boneka di bawah sebuah jembatan.

Boneka tersebut dipakaikan jersey Vinicius Jr. Mereka juga membentangkan sebuah spanduk besar.

Ada pesan yang terpampang dalam spanduk tersebut. Isinya padat dan singkat: "Madrid membenci Real."

Tindakan tersebut dinilai sudah kelewat batas oleh pihak Atletico Madrid sendiri. Mereka pun akhirnya mengecam perbuatan para suporternya.

"Tindakan seperti ini benar-benar menjijikkan dan tidak dapat diterima serta mempermalukan masyarakat. Kecaman kami terhadap tindakan apa pun yang menyerang martabat orang atau institusi adalah kategoris dan tanpa pamrih," bunyi pernyataan resmi Atletico di laman resmi klub.

"Persaingan antara kedua klub sudah maksimal, tapi begitu juga rasa hormat. Tidak ada individu, apa pun niat atau warna mereka, yang dapat menodai koeksistensi antara penggemar yang berbeda."

Kecaman juga datang dari pihak La Liga. Mereka juga sudah merilis pernyataan resmi terkait aksi dari fans Atletico Madrid tersebut.

Mereka tak cuma sekedar mengecam aksi yang kelewat batas tersebut. Pihak La Liga juga siap bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mencari dan memberikan hukuman berat pada suporter yang melakukan aksi tersebut.

"LaLiga mengutuk keras tindakan kebencian dan intimidasi terhadap @vinijr."

"LaLiga, seperti di masa lalu, akan mendesak penyelidikan atas masalah tersebut oleh pasukan dan badan keamanan negara yang relevan, mencari hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab dan meminta hukuman yang paling berat."