KBRN, Banda Aceh: Sebanyak 300 Perawat, Instruktur Klinik dan Dosen serta Mahasiswa Keperawatan dari 5 (lima) Negara menghadiri Konferensi Internasional yang bertajuk "Quality Improvement of Nursing Education" atau Peningkatan Mutu Pendidikan Keperawatan, yang digelar di Gedung AAC Dayan Dawod Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, yang berlangsung selama 3 hari 6 hingga 8 Juni 2023.
Kegiatan menghadirkan 8 pembicara yakni Dr. Amelia Tuipulotu (Chief Nurse Officer World Health Organization/WHO), Dr. Tira Aswitama (Health Specialist UNICEF), Prof Margret Lepp (Inland Norway University of Applied Sciences), Prof Vigdis Abrahamsen Grondahl dan Prof Ann Karin Helgesen (Ostfold University Norway), Agus Setiawan, Ph.D (Dekan Fkep UI), Oili Dahl (Swedish Nursing Association), serta Dr. Harif Fadhillah (Indonesian National Nursing Association).
Ketua Panitia Suwarni, SKM., MPH dalam sambutannya menyampaikan konferensi ini merupakan kegiatan akhir dari proyek Capacity Building in Nursing Education in Indonesia (CABNEI) yang telah berjalan selama 3 (tiga) tahun yang didukung oleh Erasmus+. “Proyek ini berfokus pada peningkatan kapasitas pendidik keperawatan. Adapun tujuan dari konferensi ini adalah membahas dan meningkatkan kesadaran akan kompetensi pendidik perawat dan kemampuan mereka untuk memfasilitasi pembelajaran yang akan memperkuat kualitas program keperawatan dan meningkatkannya kemampuan perawat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan bagi penduduk. Besar harapan kami agar tujuan acara ini dapat tercapai bersama-sama demi masa depan Aceh dan Indonesia yang lebih baik” ujarnya.
Ditambahkan Konferensi ini memaparkan sebanyak 37 artikel penelitian dan 25 poster penelitian yang dipresentasikan oleh para profesor dan pakar keperawatan dari negara Norwegia, Denmark, Swedia, Malaysia dan juga perawat dan dosen keperawatan yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka di Aceh dan Indonesia. "Event internasional ini tidak hanya berdampak terhadap pembangunan kesehatan di Provinsi Aceh terutama peningkatan pelayanan keperawatan, namun juga sebagai sarana mengenalkan wisata dan kuliner khas Aceh bagi para peserta dalam dan luar negeri” terang Suwarni.
Dalam pelaksanaaan konferensi peserta tidak dipungut biaya, kegiatan ini sukses atas dukungan beberapa pihak, antara lain Erasmus+, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Empat institusi mitra di Aceh yaitu “Akper Ibnu Sina Kota Sabang (AKIS), Fakultas Keperawatan Unversitas Syiah Kuala, Poltekkes Kemenkes Aceh, FKM Unmuha Aceh”, Unicef Indonesia, Empat institusi mitra dari Scandinavia “Inland Norway Unversity of Applied Science (INN), University Collage South Denmark, Karlstad University, Østfold University College”, serta Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. Diakhir sambutan tak lupa Suwarnai menyampaikan terima kasih atas kerjasama yg baik dan teristimewa kepada super tim, seluruh panitia yg luar biasa dan saya banggakan. pungkas Suwarni.
Konferensi Internasional ini dibuka Senin (06/06/2023) oleh Prof Dr Mustanir MSc selaku Wakil Rektor III Universitas Syiah Kuala. Dalam sambutannya Mustanir mengucapkan terima kasih kepada partner, sponsorship, dan Panitia yang telah menggelar kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kapasitas perawat dan dosen agar bertambahnya pengalaman dan wawasan secara global. “ini akan berdampak positif terhadap kepuasan masyarakat pengguna layanan keperawatan” harapnya.
Dirinya berharap kegiatan ini terus berlanjut kedepannya dan para tamu undangan juga dapat menikmati keindahan alam dan wisata syariah selama mengikuti konferensi ini. Sambutan juga disampaikan oleh Jan Ivar Nilsson (Profesor Inland Norway University of Applied Sciences) selaku Coordinator of Capacity Building in Nursing Education in Indonesia (CABNEI) Project yang telah mengawal kegiatan selama 3 tahun dirirnya mengapresiasi untuk seluruh delegasi, Governor Board, Quality Control, Change Agents, dan Nurse Educator dari Akper Ibnu Sina Kota Sabang (AKIS), Fakultas Keperawatan Unversitas Syiah Kuala, Poltekkes Kemenkes Aceh, FKM Unmuha Aceh dan atas kerjasama dan kerja keras sehingga seluruh proyek telah diselesaikan dengan baik.
"Konferensi hari ini adalah kesimpulan dari Proyek CABNEI yang didanai oleh Program Erasmus+ Uni Eropa yang bertujuan untuk memberdayakan guru dalam pendidikan keperawatan dan menyebarluaskan metode pengajaran yang inovatif. Profesor Jan juga berharap kemitraan yang sudah berlangsung selama ini dapat dilanjutkan pada tahun mendatang untuk peningkatan mutu pendidikan keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat global.
Turut berhadir pada acara pembukaan, Direktur RSUZA Banda Aceh mewakili Pemerintah Aceh, perwakilan Dinas Kesehatan Propinsi Aceh, RSIA Provinsi Aceh, unsur Muspida, Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh, Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, Pengurus Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Kota Sabang, Pengurus DPW PPNI Aceh dan DPD PPNI Kabupaten/Kota serta para tamu undangan yang juga disuguhi tarian Ratoh Duek oleh mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh dan Paduan Suara mahasiswa Akper Ibu Sina Kota Sabang.