Ramadan

Sekilas Sejarah Pekan Tilawatil Qur’an Radio Republik Indonesia

Oleh: Fery Musyafir Editor: Nugroho 01 Apr 2023 - 15:24 location_on Pusat Pemberitaan
Logo PTQ RRI. (Foto: RRI)

KBRN, Kendari: Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ) RRI awalnya adalah kegiatan tahunan berskala nasional internal RRI. Kegiatan ini diikuti para peserta dari perwakilan Satuan Kerja (Satker) RRI. 

Mereka diseleksi dalam babak kualifikasi oleh seluruh Satker RRI di Indonesia. Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ) RRI pertama diselenggarakan tahun 1968 di Makassar. 

Saat itu, nama kegiatan ini disebut “Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)”.  Konsep MTQ (1967) awalnya adalah gagasan Muhammad Sani yang saat itu menjabat sebagai Kepala RRI Makassar. 

Konsep awalnya adalah menggelar sebuah ajang seni membaca ayat suci Al-Qur’an. Muhammad Sani menyampaikan gagasannya itu pada tahun 1968 kepada Walikota Makassar H. Daeng Tatompo. 

Gagasan tersebut langsung disambut baik. Bahkan, Gubernur Sulawesi Selatan saat itu, Ahmad Lamo, menginginkan MTQ RRI tidak hanya menjadi ajang internal RRI. 

Ia mengharapkan kegiatan ini menjadi lomba bersifat nasional. MTQ RRI pertama berlangsung di Masjid Raya Makassar dan awalnya hanya melombakan satu nomor saja yaitu Tilawah Dewasa. 

Keluar sebagai juara adalah Ahmad Sahid  dari Jawa Barat dan Muhammadong dari Makassar. Selanjutnya, penyelenggaraan MTQ dilaksanakan secara bersama-sama antara RRI dan Kementerian Agama. 

Kegiatan tersebut berlangsung hingga beberapa kali yang berlangsung di beberapa kota. Nama Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ RRI) kemudian berubah menjadi Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ RRI). 

Penggagas MTQ RRI, Muhammad Sani, menginginkan lomba ini tetap diselenggarakan pada bulan Ramadan sebelum Nuzunul Qur’an. Karena, juara MTQ akan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an pada perayaan Nuzunul Qur’an tingkat nasional di Istana Negara. 

Muhammad Sani juga ingin MTQ RRI menjadi syiar Islam dan pemuliaan Al Qur’an di bulan Ramadan. Karena itu, pelaksanaan MTQ RRI berubah menjadi PTQ RRI. 

Sementara, Kementerian Agama tetap menggelar kegiatan dengan menggunakan nama MTQ. RRI konsisten menyelenggarakan PTQ yang tahun ini merupakan PTQ ke-52, kecuali pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19.

MTQ dan PTQ RRI telah melahirkan juara yang kemudian banyak menjadi kyai, ahlil qitab Al Qur’an . Selain itu, merek ada pula yang menjadi hakim pada setiap lomba baca Al Qur’an. 

Mereka di antaranya (qori) KH. Ahmad Syahid, KH. Muhammadong, KH. Muamar ZA, KH. Azis Muslim, KH. Bashori Alwi. Mantan Menteri Agama KH. Said Agil Munawar juga merupakan salah satunya. 

Sedangkan qoriah, mereka di antaranya Hj Rofiqoh Datowahab, Hj. Nursiah Ismail, Hj. Aminah, dan Hj. Maria Ulfah.

Pada tahun 2023, Kota Kendari dipercaya menjadi tuan rumah PTQ ke-53 Tingkat Nasional. Sebelumnya, pada tahun 2022, PTQ dilaksanakan di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

Kota Kendari baru pertama kali menggelar PTQ Tingkat Nasional. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengapresiasi RRI yang mempercayakan Sultra sebagai tuan rumah. 

Menurutnya, Sultra telah memiliki kawasan MTQ secara permanen dan menjadi ikon kebanggaan masyarakat Sultra. Lokasi itu mengantarkan Sultra mendapatkan penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada pelaksanaan MTQ ke-21 Nasional 2006.