KBRN, Banyumas : Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng, Asfirla Harisanto mengatakan pihaknya akan mengajak masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapilnya) wilayah Banyumas dan Cilacap untuk membudiyakan tanaman pertanian berorientasi eskpor, seperti ketela pohon atau singkong yang sangat potensial mendapat peluang pasar.
Kepada RRI Sabtu (25/6/2022), Asfirla Harisanto atau akrab disapa Bogi menegaskan pula, alasannya karena DPRD Jateng telah berkomitmen akan terus mendorong pemberdayaan petani yang membudidayakan tanaman pertanian berorientasi ekspor, di wilayah Banyumas dan Cilacap, dorongan itu akan diwujudkan melalui program kemitraan dengan sejumlah industri.
"Kami akan memberikan bantuan yang diperlukan oleh petani baik aspek budi dayanya, pengolahannya (teknologi dan peralatan) menjadi produk siap ekspor hingga akses perbankan untuk memenuhi permodalan mereka,” terangnya.
Diungkapkan Bogi , salah satu wujud komitmennya dengan kunjungan ke dapilnya (Kudapil), di Balai Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, akhir pekan lalu.Dalam pertemuan dengan para petani di Balai Desa Gebangsari, Bogi juga menghadirkan pakar pertanian komoditas ekspor dan UMKM Drs Sutomo serta Direktur Operasional PT Boga Makmur Crasia Ir Iriyanto SE.Selain para kelompok tani itu, juga hadir Sekretaris DPC PDI Perjuanan Kabupaten Banyumas Ari Suprapto, dan Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas Tujiman.
Menurutnya, upaya untuk mendorong para petani akan terus dilakukan dengan membantu untuk menjembatani program kemitraan pengusaha dengan para petani secara kerja nyata, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan para petani yang membudiyakan ketela.
Bogi menuturkan kemitraan antara perusahaan dengan para petani sangat penting, sebagai upaya agar para petani bisa masuk rantai produksi global, dan meningkatkan peluang untuk dapat memasok bahan baku dengan harga di atas harga pasaran.
“Juga saya ingin mengajak petani menjadi orang kaya, lebih sejahtera, melalui budidaya komoditas pertanian berorientasi ekispor itu,” tutur Bogi yang juga sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng.
Bogi menambahkan di kedua Kabupaten Banyumas dan Cilacap banyak komoditas pertanian yang bisa ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan industri yang berorentasi ekspor, sehingga nilainya lebih menguntungkan petani.
Dia berharap perencanaan penanaman budidaya ketela pohon bisa disiapkan secara matang supaya potensinya dapat dikembangkan secara lebih maksimal.Berangkat dari perencanaan yang matang.
Kajiannya melibatkan pakar pertanian dan pihak yang kompeten. Desa-desa di wilayah ini bisa melakukan hal yang sama untuk menggali potensi desa dengan membudiyakan komoditas ketela pohon.
“Nanti pak Tomo akan menjelaskan seluk beluk ekspor komoditas pertaniannya. Bahkan saya pun siap menghadirkan pak Tomo untuk semacam kursus singkat mengajari panjenengan,” ujar Bogi.
Saat ini harga singkong di Banyumas dalam kisaran Rp600-Rp800 per kg.Petani terpuruk, namun dengan kemitraan sebagai pemasok bahan baku industri makanan harga akan lebih tinggi dan petani bakal memperoleh keuntungan yang menggembirakan.
Bogi mengatakan para petani yang berminat menanam ketela pohon diminta membentuk kelompok tani, agar dalam kemitraan, setelah kontrak kerja sama dengan industri direalisasikan mereka akan lebih mudah memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku sesuai permintaan industriPT Boga Makmur Crasia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang makanan telah siap menampung pasokan bahan baku ketela pohon berapapun panen singkong yang dihasil petani Banyumas.
Sementara itu, Direktur Opersional PT Boga Makmur Cracia Irianto SE menuturkan perusahaannya yang bergerak dibidang makanan ini membutuhkan pasokan bahan baku ketela pohon berkualitas sebanyak 50 ton per hari dan sampai saat ini kebutuhan itu belum terpenuhi.
Hasil pengelolaan ketela, lanjutnya, menjadi kripik singkong itu tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik tetapi juga untuk memenuhi pasar ekspor, yang belakangan ini permintaannya terus meningkat.
“Perusahaan kami siap menampung hasil produksi ketela para petani Banyumas berapa pun jumlahnya, bahkan hargapun ditawarkan di atas harga pasaran lokal. Kami siap membeli dengan harga Rp2000-Rp2.400 per kg,” tuturnya.
Dirinya juga mengharapkan agar kemitraan ini bisa berdampak positif terhadap upaya dan pengembangan usaha para petani di Banyumas dan perusahaan akan memberikan bibit ketela sebagai upaya untuk menjamin kualitas hasil produksi petani mitra binaan.
"Sinergi itu, bakal mampu mendorong kemandirian petani dan memperluas lapangan kerja yang berkaitan dengan mata rantai perdagangan singkong, selain para petani akan sejahtera,” pungkasnya. ( Rel / IND)