KBRN, Jakarta: Partai politik atau calon anggota legislatif peserta Pemilu 2024 disebut bisa merangkul pemilih pemula melalui pendekatan teknologi informasi. Demikian dikemukakan Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong, pada perbincangan dengan RRI Pro 3, Senin (22/5/2023).
Menurut dia, pemilih pemula memiliki sikap kritis dan rasa ingin tahu yang lebih besar. "Ini menjadi tantangan parpol dan caleg untuk menghadirkan program serta visi dan misi yang menarik perhatian mereka," katanya.
Anthony mengatakan saat ini cukup banyak caleg yang kreatif membuat suatu program di media sosial. Baik berbentuk diskusi, serial, talkshow, maupun konten lainnya yang dapat merebut atensi pemilih pemula.
Diperkirakan sekitar 80 persen pemilih pemula telah terpengaruh oleh visi dan misi yang disebarkan melalui media sosial. Apalagi, jika apa yang disampaikan sangat mendekati keinginan atau kepentingan para pemilih pemula.
"Jika visi dan programnya tepat, mereka cenderung mendukung caleg bersangkutan," kata Anthony. Menurut dia, mereka tidak akan tertarik dengan caleg yang tidak menggunakan media sosial atau media digital.
Anthony menambahkan intinya ada sejumlah hal yang harus disampaikan kepada pemilih pemula terkait kondisi sekarang. Misalnya soal kreativitas, lapangan pekerjaan, perekonomian, yang disajikan secara berbobot, terkonsep dengan baik, dan bukan hal yang remeh-temeh.
Tak kalah penting adalah menampilkan rekam jejak sang caleg. "Pemilih pemula harus tahu caleg yang diberikan amanah itu apakah mempunyai track record yang baik atau tidak," ujarnya.
Karena itulah, Anthony menyarakan para caleg atau parpol memberikan sentuhan berbeda kepada pemilih pemula dalam menyajikan rekam jejaknya. "Bukan hanya terpampang tetapi juga dijelaskan secara langsung kepada pemilih pemula," ucapnya.