KBRN, Jakarta: Masa depan petani Indonesia terancam hancur jika pemerintah sampai ketergantungan impor kebutuhan pangan. Pernyataan tegas itu, diungkapkan oleh anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo.
Politikus Golkar ini mengatakan, ketergantungan impor pangan menyebabkan risiko tinggi bagi petani. Tidak hanya itu, dunia pertanian juga terancam kalau pemerintah 'ngotot' impor pangan.
"Kalau bergantung pangan pokok dari luar risiko sangat tinggi, masalah pertanian akan jadi serius. Harus ada reformulasi, penataan ulang menyeluruh, klusterisasi harus dilakukan," kata Firman saat berbincang dengan Pro3 RRI, Senin (20/11/2023).
Firman menegaskan, impor pangan yang dilakukan pemerintah selama ini telah menjadi persoalan serius. Jangan sampai, harga panen pangan kebutuhan pokok di Indonesia menjadi hancur berantakan.
"Masyarakat Indonesia itu karakternya kalau buming, misal harga cabe naik, semua menanan cabe semua. Kemudian, harga tebu naik, tanam tebu semua, kalau gagal, ya gagal semua," ucap Firman.
Oleh sebab itu, Firman menekankan, pentingnya melakukan klusterisasi pangan di dunia pertanian. Jangan sampai, seluruh lahan pertanian di tanam jenis pangan yang sama.
"Harus ada klusterisasi, jadi disuatu wilayah tidak hanya ditanamkan produksi beras saja. Harus di petakan, di daerah harus sudah mulai menuju kedaulatan pangan," ujar Firman.
Wapres Imbau Bantuan Cegah Stunting Tepat Sasaran
Nasional
Pusat Pemberitaan