KBRN, Nunukan: Lembaga Ketahanan Nasional RI bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nunukan untuk melakukan kajian penguatan penyiaran publik RRI di wilayah 3T.
Deputi Lemhanas RI Prof.DR Reni Maryeni mengatakan kunjungan ini dimaksudkan untuk bekerjasama dengan LPP RRI Nunukan bagaimana agar daerah 3T mendapatkan informasi mengenai Ketahanan Nasional tetap terjaga, salah satunya cara melalui informasi yang disiarkan oleh RRI.
Setelah melakukan kajian ada beberapa persoalan di daerah terluar terutama masalah kekuatan jangkauan sehingga memutuskan untuk datang ke Nunukan meski bukan prioritas.
"Sebenarnya kami ingin melihat kebijakan dari Pemerintah Daerah untuk Lembaga Penyiaran itu seperti apa. Nanti juga kami ke Manado, itu kebijakan Provinsi. Kami melihat ternyata di daerah cukup banyak support seperti tanah, lokasi itu sudah ada bantuan dari Pemerintah Daerah dan juga Kominfo sudah memberikan support yang cukup besar untuk jalannya RRI yang ada di sini," ucapnya, Jumat (10/11/2023).
Hasil kajian ini akan dibawa ke Presiden RI, sehingga apapun kebijakan nasional yang bisa saja perlu ditambah atau ada kebijakan baru maka kajian ini perlu diselenggarakan harapan. Apalagi transnasional sangat marak di perbatasan seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan narkoba.
"Semua stakeholder juga berperan penting untuk bagaimana supaya informasi mengenai ketahanan nasional, demokrasi yang paling penting itu dan bisa terinformasi, tidak ada hanya di dalam, tapi juga di dengar. Berdasarkan informasi dari Wakil Bupati Nunukan, bahwa 50% masyarakat di Sabah itu naturalisasi dari Kalimantan," ucapnya.
Ia menyebutkan masyarakat yang sudah lama bermukim di luar negeri sudah tidak merah putih lagi, hal ini perlu diberikan informasi seperti apa sebenarnya Indonesia. Disisi lain jangakauan yang masih rendah, bagaimana caranya agar semua kegiatan dapat terekspos keluar, sehingga masyarakat juga mengetahui situasi di Indonesia.
