KBRN, Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut, dampak pemanasan global mengakibatkan kekeringan di Indonesia. Meskipun demikian sejumlah wilayah telah mulai memasuki musim hujan.
"Terkait perubahan iklim global dan antisipasi cuaca ekstrim, fenomena iklim global semakin kompleks yang berdampak pada iklim regional dan lokal di Indonesia, semakin kompleks semakin tidak pasti dan semakin rumit. Kami terus menguatkan teknologi sistem dan SDM dalam pengamatan dan analisis, sistem di BMKG bagian dari sistem global oleh BMKG Dunia diperkuat satelit dan 42 radar," jelasnya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan BMKG dan Basarnas di Ruang Rapat Komisi V Gedung Parlemen Senayan Jakarta, pada Rabu (8/11/2023).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati juga menambah, sejumlah wilayah di Indonesia telah mulai memasuki musim hujan, untuk itu perlu kewaspadaan masyarakat terhadap bencana akibat curah hujan ekstrim. Pada rapat membahas penanganan pemanasan global dan antisipasi bencana hidrometeorologi jelang musim hujan, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus meminta BMKG untuk melakukan mitigasi bencana akibat perubahan iklim, serta memprediksi curah hujan ekstrim jelang musim penghujan.
"Mitigasi bencana yang menyebabkan perubahan iklim, terdapat beberapa isu strategis yang perlu mendapat perhatian, baik dari BMKG maupun Basarnas, BMKG perlu meningkatkan antisipasi dan kemampuan mitigasi bencana, akibat naiknya suhu akibat perubahan iklim global. BMKG harus memiliki instrumen dan peralatan cuaca yang up to date, untuk memprediksi terjadinya curah hujan ekstrim di akhir tahun ini," ungkap Lasarus.
Lasarus juga meminta Basarnas untuk meningkatkan kesiap siagaannya menghadapi bencana hidrometeorologi jelang musim hujan. "Basarnas perlu senantiasa meningkatkan potensi sumber daya manusia, sarana dan prasarana SAR dalam mempercepat upaya pencarian dan pertolongan," katanya.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo memastikan kesiap mengantisipasi bencana di tanah air. "Isu strategis Basarnas tahun 2024, rencana strategis Basarnas 2025 sampai 2029, peningkatan pelaksanaan operasi SAR dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sarana dan prasarana," jelasnya.