KBRN, Jakarta: Kepala Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Yudi Latief mengatakan pengenalan pancasila kepada generasi muda harus dengan cara kreativitas. Hal itu disampaikan Yudi usai memberikan pembekalan di Rakernas LDII di Minhaajurrosyidin, Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).
"Bagaimana kita mengembangkan suatu pendekatan pancasila, pembelajaran pancasila yang lebih menarik. Tentunya cocok, bagi generasi muda hari ini," katanya kepada RRI, Selasa (7/11/2023).
Ia mengakui komitmen yang terjadi di orde baru sudah bagus. Tapi pendekatannya memang masih harus disesuaikan dengan kondisi saat ini.
"Harus lewat bahasanya bisa bahasa gambar atau sebagainya. Seperti Amerika menanamkan nilai patriotrisme lewat film Marvel," ujarnya.
Menurutnya, anak muda saat ini juga harus menunjukkan rasa kreativitas mereka. "Kita ajak untuk mengemukakan pancasila dengan bahasa gambar, musik sehingga lebih atraktif," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, ia berharap pemerintah dapat mempriotitaskan anak-anak yang berada di wilayah 3T tertinggal, terdepan, dan terluar. Hal ini disampaikan menanggapi masih banyaknya kesenjangan pendidikan di Indonesia.
"Karena tidak semua anak-anak memiliki akses terhadap sarana digital, gadget dan lain-lain. Maka sebenarnya di dalam prinsip pendidikan rakyat itu metafornya kaya iringan kereta berkuda," katanya.
Ia mengatakan, kecepatan lari kereta berkuda tidak ditentukan dari yang larinya paling cepat. Tapi dilihat juga dari kuda yang larinya paling lambat.
"Jadi seberapa cepat pun kalangan menengah atas di Indonesia untuk maju. Kalau kuda-kuda yang lambat tidak diperhatikan oleh negara tetap akan menarik balik yang maju itu menjadi ke belakang," ujar dia.
Prioritasnya harusnya, lanjut dia, difokuskan terhadap kuda-kuda yang larinya lambat. Misalnya seperti di daerah terluar, terdepan, tertinggal.
"Anak di pesisir sendiri masih harus menolong orang tuanya. Jadi harus sistem sekolah yang lebih mobile sesuai dengan karakteristik masyarakat," ucap dia.
Presiden: Pembangunan Infrastuktur Jadikan Biaya Logistik Efisien
Nasional
Pusat Pemberitaan