Nasional

​Jusuf Kalla Desak AS Hentikan Dukungan kepada Israel

Oleh: Dedi Hidayat Editor: witokaryono 05 Nov 2023 - 11:56 Pusat Pemberitaan
​Jusuf Kalla Desak AS Hentikan Dukungan kepada Israel
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) ikut hadir pada acara “Aksi Damai Solidaritas Palestina” di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat., Minggu (5/11/2023). Acara ini diinisiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama berbagai organisasi masyarakat keagamaan yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina. (Foto: rri.co.id/Chaarly Reinhard)

KBRN, Jakarta: Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) mendesak, Amerika Serikat (AS) segera menghentikan dukungan serangan Israel terhadap Palestina. JK juga mengutuk serangan brutal Israel terhadap Palestina, yang dinilainya mengabaikan rasa kemanusiaan.

"Marilah kita bersatu, negara-negara Islam di Timur Tengah, di Arab agar bersatu, bersama-sama. Menyerukan Amerika menghentikan dukungannya kepada Israel, maka Israel akan sadar terhadap kemanusiaan,” kata JK saat berorasi di acara 'Aksi Damai Bela Palestina' di Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023).

Menurut JK, hilangnya nyawa-nyawa anak kecil Palestina seharusnya membuka hati Israel untuk menghentikan serangan. Ke depannya, ia mengajak masyarakat yang hadir untuk berdoa bersama, meminta kemerdekaan Palestina.

“Kita semua ini mendoakan, semoga semua ini berakhir, semoga kedamaian ini akan tercapai. Dan, semua kembali kepada kemerdekaan yang kita cita-citakan,” ucap JK.

Sementara itu Menag RI Yaqut Cholil Qoumas mengajak, seluruh rakyat Indonesia melakukan salat gaib. Salat gaib itu ditujukan, kepada rakyat Palestina yang meninggal dunia akibat serangan brutal Israel.

"Kita mencintai rakyat Palestina, mengajak bersama-sama melakukan salat gaib. Bagi para sahid yang menjadi korban," kata Yaqut saat berorasi tempat yang sama.

Tidak hanya itu, Yaqut mendorong, masyarakat Indonesia mendoakan Palestina agar secepatnya mendapat keadilan. Terutama, dalam memerdekaan Palestina di mata dunia.

"Mendoaka bangsa Palestina mendapatkan keadilan. Dan, kemerdekaannya (seutuhnya)," ucap Yaqut.