KBRN, Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta aparat keamanan untuk mewaspadai semua pihak atau kelompok yang berupaya menggangu jalannya Pemilu. Baik ancaman dari kelompok teroris atau pihak-pihak lain, maupun peta kerawanan pemilu yang sudah diindentifikasi.
Hal itu ditegaskan Wapres menanggapi penangkapan 59 terduga teroris oleh Densus 88 Anti Teror Polri. Penegasan itu dikatakan Wapres saat menjawab pertanyaan wartawan di sela pencanangan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan di Bekasi, Rabu (1/11/2023).
Dari hasil pemeriksaan, diketahui pengakuan anggota kelompok teroris Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Mereka berniat menggagalkan atau mengganggu pemilu.
“Saya sudah sering meminta supaya pihak keamanan mewaspadai semua yang bisa mengganggu jalannya pemilihan umum. Termasuk teroris atau kelompok-kelompok lain dan daerah-daerah yang sudah dipetakan kerawanannya saat Pemilu,” kata Wapres.
Sebelumnya, Densus 88 selama periode Oktober 2023 telah menangkap 59 terduga teroris dari berbagai daerah di Indonesia. Dari 59 orang itu, 19 adalah anggota Jamaah Islamiyah (JI), dan 40 merupakan anggota JAD.
Dari hasil pemeriksaan Densus 88, ke 40 anggota JAD berniat mengganggu bahkan menggagalkan Pemilu 2024. Karena menurut mereka, pemilu adalah kegiatan demokrasi yang merupakan perbuatan maksiat.
“Saya kira Densus sudah mulai melakukannya (antisipasi terorisme),” ucap Wapres seraya meminta Kapolri menjelaskan langkah yang sudah diambil Polri. Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan, bahwa Densus 88 terus memantau pergerakan kelompok-kelompok teroris.
“Kami terus memonitor pergerakan mereka. 1 x 24 jam selalu kita pantau terus,” kata Kapolri, menegaskan.
Menurut Kapolri, pemantauan terhadap jaringan kelompok teroris ini juga akan terus dikembangkan. Terutama terkait dengan situasi global saat ini.
“Mereka melakukan langkah persiapan yang tentunya kami anggap bahwa sudah cukup untuk dilakukan preventif strike. Sehingga kita dapat mencegah jangan sampai ada peristiwa, baru kita tangkap,” ucap Listyo.
Kapolri juga mengaku sudah memerintahkan kepada Komandan Densus 88 untuk memonitor seluruh wilayah. “Begitu ada tanda, khususnya yang akan mengganggu tahapan pemilu, maka langkah-langkah di lapangan segera dilakukan,” ucap Kapolri.