Nasional

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Indonesia Fokus Lakukan Ini

Oleh: Hikmat Raharjo Oetomo Editor: Ni Nyoman Kasih 01 Nov 2023 - 13:03 Denpasar
Wujudkan Kedaulatan Pangan, Indonesia Fokus Lakukan Ini
Wujudkan Kedaulatan Pangan, Indonesia Fokus Lakukan Ini

KBRN, Kuta : Indonesia menjadi negara yang sangat konsern pada upaya menjaga rantai pasok pangan dunia. 


Beralasan, mengingat sektor pangan memiliki dampak multidimensi, baik secara ekonomi maupun geopolitik. 


Namun untuk mewujudkan asa tersebut, dunia kini dihadapkan berbagai problematika global. 


Di antaranya ancaman perubahan iklim, fenomena el nino di beberapa negara, dan ketersediaan lahan yang kian menyempit. 


Menyikapi tren tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pertanian secara terus menerus melakukan inovasi dan terobosan. 


Melalui Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Indonesia berupaya memaksimalkan potensi yang ada. 


Sekretaris BSIP, Dr. Haris Syahbuddin menyampaikan, pihaknya telah memanfaatkan kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI). 


AI yang dimaksud adalah SISCrop 2.0 atau sistem informasi berbasis penginderaan jauh yang memberikan informasi tentang kondisi faktual tanaman padi dan lainnya. 


Pemanfaatan SISCrop 2.0 diakui memberikan manfaat luar biasa, baik dari efisiensi waktu dan biaya, termasuk mampu memaksimalkan hasil pertanian.


"Dengan SISCrop, kita bisa menduga berapa kebutuhan air, berapa kebutuhan pestisida, kebutuhan pupuk, kebutuhan benih, kapan panen, di area mana, itu bisa dilakukan. Apalagi sekarang SISCrop sudah menggunakan satelit Sentinel-2, yang jauh lebih detil lagi," katanya kepada wartawan di Kuta, Rabu (1/11/2023).


"Nanti mungkin akan dikembangkan lagi dengan menggunakan LIDAR (Light Detection and Ranging), dan lain sebagainya," lanjutnya. 


Selain itu, BSIP juga telah mengembangkan 330 varietas padi yang diklaim tahan terhadap perubahan iklim.


Bahkan dari 330, sebanyak 10 varietas dipastikan mampu bertahan hidup di lahan rawa maupun lahan kering. 


Selain memiliki nilai keekonomisan, varietas beras padi lahan rawa memiliki kandungan selenium. 


Selenium memiliki manfaat untuk mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. 


"Jadi bagus untuk anak-anak bayi karena FN nya tinggi. Selain, itu ada varietas padi yang memang kandungan nutrisinya tinggi, memang untuk ibu-ibu stunting," jelasnya. 


Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan, Dr. Priatna Sasmita di tempat yang sama menyampaikan, masing-masing varietas dirakit per agro ekosistem. 


"Jadi misalkan untuk padi rawa, kita merakitnya itu berdasarkan kebutuhan spesifik padi rawa. Misalkan di rawa itu kan kendalanya itu, pertama, rendaman, kalau meluap. Dia harus tahan rendaman. Kemudian di sana itu PH nya rendah, sulfat, asam, pirit juga. Kebetulan untuk padi rawa itu, kita rakit varietas-varietas yang adaptif terhadap kondisi rawa," bebernya. 


Priatna menyebut, saat ini sudah ada 13 varietas padi rawa. 


Sedangkan untuk lahan kering, telah dirakit varietas padi gogo. 


"Jadi intinya 330 varietas yang dilepas Kementerian Pertanian ini diharapkan bisa menjawab semua varietas, semua agro ekosistem, baik itu padi sawah irigasi, rawa, lembap, pasang-surut, lahan kering, termasuk juga cekaman fisik dan biotik yang muncul," pungkasnya.