KBRN, Jakarta: BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional) menyebut keluarga adalah awal pencapaian Indonesia Emas 2045. Ini karena keluarga merupakan fondasi utama tercapainya kemajuan bangsa.
"Caranya banyak sekali, dan kebijakannya itu dengan membangun ketahanan keluarga. Indonesia Emas 2045 menjadi tantangan serius, tahun 2030 harus terlampaui dengan baik," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan persnya, Minggu (29/10/2023).
Pada tahun 2030, Hasto mengharapkan, persoalan kelaparan, kemiskinan hingga stunting anak harus terselesaikan. Dunia pendidikan juga harus mampu merancang strategi meningkatkan SDM (sumber daya manusia) unggul.
Dalam persoalan stunting, Hasto mencontohkan, salah satu penyebab utamanya akibat pernikahan terlalu muda. Bisa juga, stunting anak disebabkan karena usia pasangan terlalu tua, dekat jarak ibu melahirkan, dan banyak anak.
“Stunting itu menjadi momok bagi bangsa, karena pendapatan orang stunting 20 persen lebih rendah dibandingkan yang tidak stunting. Sehingga, kalau kita ingin keluar dari pendapatan kelas menengah untuk menuju Indonesia Emas, berat sekali kalau stuntingnya banyak," ucapnya.
Kemudian, Hasto menegaskan, pemberian ASI eksklusif di Indonesia juga masih di bawah 70 persen. Oleh sebab itu, pentingnya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan.
"Sempurnakanlah menyusui sampai 24 bulan atau 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Karena, 96 persen bayi itu sudah menutup otaknya di usia ini, dan ini sudah diteliti di seluruh dunia," ujarnya.