Nasional

Pemerintah Bidik Daerah Tinggi Stunting Tersalurkan Air Minum

Oleh: Tegar Editor: Rini Hairani 23 Oct 2023 - 15:00 Pusat Pemberitaan
Pemerintah Bidik Daerah Tinggi Stunting Tersalurkan Air Minum
Pekerja memasang tiang kompartemen pada proyek instalasi pengolahan air minum atau Water Treatment Plant (WTP) di Pandanwangi, Malang, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023). (Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym)

KBRN, Jakarta: Pemerintah membidik daerah dengan kasus stunting tinggi untuk di intervensi pemasangan instalasi air minum bersih. Hal tersebut disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Untuk mempercepat hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) nantinya akan mengeluarkan instruksi presiden (inpres). Arahan presiden adalah sasaran rumah yang mendapatkan ini adalah di daerah, termasuk daerah yang tingkat stunting-nya tinggi," kata Suharso usai mengikuti rapat internal bersama Presiden tentang pembangunan sistem penyediaan air minum di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10/2023).

"Terutama yang membutuhkan intervensi pengadaan air bersih yang lebih baik. Disetujui presiden untuk dibentuk inpres air minum," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah menargetkan 10 juta rumah di Indonesia tersambung air bersih pada tahun 2024. Meski demikian hingga saat ini realisasi target tersebut masih cukup jauh.

Tercatat pada 2023, baru 3,8 juta rumah yang tersambung air bersih. "Target penyelesaiannya tahun depan 2024, kira-kira bisa lebih dari 3 juta sambungan rumah," ujarnya.

"Sehingga bisa 62 persen lah paling tidak dari yang sudah ditargetkan yang tadinya 10 juta. Mudahan-mudahan itu bisa kita capai," ucapnya.

Suharso memproyeksikan kebutuhan anggaran berkisar Rp16 triliun untuk instalasi sambungan air bersih ke rumah warga. Selanjutnya  Rp1,2 triliun untuk kebutuhan air baku.

"Tapi apakah kita akan semuanya, kita akan sisir dulu sudah dialokasikan hari ini seperti apa. Baik melalui dana alokasi khusus maupun yang ada di Kementerian PUPR," ucapnya.