KBRN, Jakarta: Hari Santri Nasional 2023 akan dilaksanakan di Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023) pagi. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Manan Ghani mengatakan, Hari Santri Nasional 2023 momentum mempertahankan tradisi pesantren di Indonesia.
"Tradisi pesantren ini tradisi keikhlasan, sederhana dan tradisi semangat serta menghormati orang lain. Itu sifat-sifat dari santri," kata pria yang akrab disapa Gus Manan.
Hal itu dikatakan Gus Manan dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Sabtu (21/10/2023). Menurut Gus Manan, dengan tradisi pesantren itu membuat sikap gotong royong yang ditunjukkan rakyat Indonesia makin tinggi.
"Tidak terpengaruh dengan nilai-nilai budaya barat. Yakni budaya yang tidak mementingkan orang lain," ujarnya.
Gus Manan mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) berdiri karena pesantren yang ada di Indonesia. Karena itu NU berkomitmen membina pendidikan yang ada di pesantren yang jumlahnya 23 ribu pesantren.
"Setiap tahun itu ada 4 juta santri. Dari situlah kemudian didik dengan ahlakul karimah berpedoman agama dan santri-santri tetap berperan," ucapnya.
Ia meyakini pesantren tetap diminati sebagai tempat pendidikan, hal itu karena pesantren mengikuti perkembangan zaman seperti teknologi. "Pengajaran teknologi juga diajarkan di pesantren-pesantren," ujarnya.
Sementara itu, Apel Hari Santri Nasional 2023 akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala negara akan bertindak sebagai Inspektur Apel tersebut yang dihadiri sejuta santri.
Bertindak sebagai Komandan Apel adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut). Ada pun pembacaan resolusi Jihad akan dibacakan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan pembacaan doa oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.