KBRN, Jakarta: Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) akan menggelar ASEAN Confederation of Women's Organizations (ACWO), pada 24-26 Oktober 2023, di Gedung Smesco, Jakarta Selatan. ACWO Forum dan Expo tersebut juga akan dihadiri delegasi dari 10 negara anggota ASEAN dan satu delegasi Timor Leste.
Ketua Umum KOWANI Dr. Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan, kegiatan yang bertema "ASEAN Matters : Epicentrum of Growth" itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perempuan dan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di lingkungan ASEAN.
"ACWO juga dapat mempererat persahabatan antar negara anggota dan negara lainnya, menyatukan program-program demi kemajuan wanita, serta menjalin jejaring kemitraan perempuan antar negara Anggota ASEAN, yang pada akhirnya akan menyejahterakan perempuan di masing-masing negara,” kata Giwo dalam Press Conference, di Kantor KOWANI, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).
Lebih lanjut Giwo menegaskan, bahwa dalam kegiatan tersebut juga akan dihadiri delegasi negara anggota W20 yakni India, Italia, Rusia, 1000 perwakilan organisasi dan komunitas perempuan, pimpinan/pengurus dari 102 organisasi anggota Kowani, 15 perwakilan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), 18 perwakilan Gabungan Organisasi Wanita dan mitra Kowani baik pemerintah maupun swasta.
"Adapun rangkaian acara ACWO 2023 terdiri dari penandatangan kesepakatan kerjasama dengan negara anggota W20, talkshow, pameran produk UMKM, meeting, parade kebaya, kunjungan ke Gedung DPR/MPR RI, serta melakukan penanaman pohon bakau di Kawasan Ekowisata Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Sementara itu, Ketua Panitia ACWO Forum & Expo 2023 Hadriani Uli Silalahi mengatakan, saat ini telah tercatat sekitar 1.050 peserta dari Indonesia yang akan menghadiri event akbar tersebut. Sedangkan peserta dari luar negeri tercatat 75 peserta yang menyatakan kesediaannya untuk hadir.
“Untuk delegasi dari luar negeri, kami sangat surprise karena yang dikonfirmasi hadir diluar perkiraan kita. Biasanya ACWO di beberapa negara paling hanya dihadiri 30 sampai 35 orang. Tetapi ini sudah 75 orang bakal hadir. Kami yakin bisa bertambah lagi,” ujarnya.
Dikatakan Uli, ACWO Forum & Expo kali ini juga akan diisi dengan perjanjian kerjasama (MoU) terkait pemberian beasiswa dari Rusia untuk perempuan Indonesia. Dimana program beasiswa tersebut menjadi salah satu implementasi dari pertemuan W20.
“Rusia menyiapkan program scholarship untuk 50 perempuan anggota Kowani untuk kuliah di universitas Rusia yang setara dengan Oxford University, baik untuk program S1, S2 maupun S3. Program beasiswa ini terbuka untuk semua anggota KOWANI. Pendaftaran akan dibuka pada Januari 2024. Nanti setelah MoU kita bicarakan teknisnya,” katanya.
Sebagai informasi, adapun materi yang akan dibahas dalam ACWO Forum 2023 yaitu:
Sesi 1 :
Tantangan dan Peluang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Perempuan ASEAN untuk Mempercepat Pertumbuhan UMKM yang Dipimpin Perempuan.
Sesi ini akan membahas tantangan dan peluang yang dihadapi UMKM yang dipimpin perempuan di ASEAN, serta cara memberdayakan dan mempercepat pertumbuhan UMKM yang dipimpin perempuan melalui praktik dan program terbaik. Hal ini bertujuan untuk melahirkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk memajukan UMKM yang dipimpin perempuan.
Sesi 2:
Perempuan, Lingkungan dan Kesehatan di ASEAN.
Para pembicara akan berbicara tentang bagaimana perempuan dapat berpartisipasi dalam mempromosikan lingkungan dan layanan kesehatan yang berkelanjutan di kawasan ASEAN. Hal ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kritis yang berkaitan dengan peran perempuan dalam melestarikan lingkungan dan menyediakan layanan kesehatan.
Sesi 3:
EmpowerHer: Memajukan Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan di ASEAN.
Pembahasan ini akan menyoroti pentingnya kesetaraan dalam pendidikan, upah, dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan di kawasan ASEAN. Pertemuan ini bertujuan untuk berdiskusi secara mendalam mengenai isu-isu penting seputar kesetaraan gender di kawasan ASEAN.
Sesi 4:
Pemberdayaan Perempuan untuk Perdamaian Berkelanjutan melalui Women Peace and Security ASEAN.
Diskusi ini akan mengeksplorasi tentang menjaga perdamaian dan kemakmuran di kawasan ASEAN dengan memberdayakan perempuan melalui peningkatan peran perempuan dalam menjaga perdamaian regional, mengatasi masalah keamanan, dan mengembangkan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.
Kemudian, menghilangkan kekerasan terhadap perempuan dan kejahatan dunia maya terhadap perempuan. Hal ini bertujuan untuk mempelajari berbagai topik penting dan implementasi terkait agenda Perempuan, Perdamaian dan Keamanan (Women Peace and Security), dengan fokus khusus pada negara-negara ASEAN.