KBRN, Jakarta: LPP Radio Republik Indonesia (RRI) berupaya menjadi media penyelesaian masalah (problem solving) terkait perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Penyampaian edukasi dan informasi tersebut terutama mengenai perlindungan.
Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Mistam mengatakan, RRI sebagai media independen harus memberi edukasi dan informasi. "Dari persoalan ini kita akan mencari solusi terbaik bagi saudara-saudara kita Pekerja Migran Indonesia," kata Mistam dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Penguatan Konten Informasi dan Edukasi Tantang Perlindungan Pekerja Migran Indonesaia (PPMI) pada kanal RRI digital Gedung RRI, Rabu (18/10/2023).
Menurut Mistam, semua informasi dan edukasi yang tersiar dari RRI tentunya bertujuan menjadi solusi penyelesaian masalah perlindungan PMI. Karena RRI adalah media yang membantu penyelesaian masalah.
"Informasi yang ada akan dikoneksikan dan diorkestrasikan oleh Pusat Pemberitaan dan menyampaikan ke berbagai pihak. Agar RRI menjadi media problem solving," kata Mistam.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo mengatakan, yang terpenting baginya adalah hak PMI dapat terpenuhi. Salah satunya yaitu hak mendapatkan informasi.
"Yang penting bagi kami adalah bisa memastikan salah satu hak PMI itu kemudian terealisir. Itu adalah hak informasi, nah selama ini hak PMI kita di Luar Negeri masih penuh tantangan," kata Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai instansi dari pemerintahan dan luar pemerintahan. Tujuannya yaitu melindungi dan menjaga PMI dari kekerasan ekstrimisme.
