KBRN, Jakarta: Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat Muhammad Adlin Sila mengatakan membentuk sumberdaya manusia berkualitas dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyakat. Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan Pengurus DPP LDII, di ruang Tarumanegara, Gedung A, Kemendikbudristek, Jakarta, pada Senin (16/10/2023).
Dalam kunjungan tersebut, LDII mengundang Mendikbudristek Nadiem Makarim menjadi pembicara di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan dilaksanakan pada November mendatang. Sekaligus mengundang Nadiem sebagai pembicara kunci dalam webinar “Gerakan PAUD Profesional Religius Menuju Indonesia Emas 2045” yang akan dilaksanakan pada Sabtu (21/10/2023).
Menanggapi undangan tersebut, Adlin menyambut baik dan menegaskan program-program LDII sejalan dengan Kemendikbudristek. Yakni sejalan dengan program “Merdeka Belajar” yang dicanangkan Mendikbudristek.
“Saya kira tema yang akan diangkat dalam kegiatan webinar sangat terkait dengan kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Mas Menteri, terutama terkait dengan pendidikan PAUD. Bagi kami, ini merupakan awal mula dalam mendidik karakter anak-anak,” ujar professor riset itu.
Ia mendorong, kerja sama dan kolaborasi antara LDII dan Mendikbudristek, “Kami ingin kebijakan Merdeka Belajar menjadi gerakan sosial," kata dia.
"Karena itu, kami mengajak seluas-luasnya kepada masyarakat sipil termasuk LDII untuk mengkampanyekan merdeka belajar ini. Karena saya yakin ini dibutuhkan oleh dunia pendidikan kita ke depan."
Ia juga mengapresiasi LDII mengangkat profesional religius dalam membentuk SDM berkualitas. “Nilai-nilai religius menurut saya semuanya bagus apapun agamanya, tinggal bagaimana kita sebagai manusia untuk menerjemahkan nilai-nilai agama itu sehingga membumi,” kata dia.
“Profesional itukan artinya puncak dari nilai-nilai agama, kalau dalam agama itu konsep Ihsan atau mukhsin. Artinya, kita melakukan sesuatu tanpa dipaksa atau disaksikan oleh orang lain."
Dirinya mengira pihaknya sebagai lembaga pendidikan mengajak anak-anak kita untuk punya karakter agama yang menjadi menyatu. Sehingga menjadi bagian dari karakter masing-masing anak.
Sementara, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan penyiapan SDM berkualitas menjadi keharusan. Persiapan SDM ini mutlak, negara supaya tetap eksis, maka harus menyiapkan SDM yang berwawasan kebangsaan.
"Akhlakul karimah, keagamaan, dan profesional. Juga sehat secara jasmani dan rohani,” ucapnya.
Untuk mencapai hal itu, ia mengatakan perlunya kerja sama dan kolaborasi anatara masyarakat sipil kepada otoritas. “Karena tidak mungkin dapat dikerjakan satu instansi saja tapi kesepakatan," katanya.
"Saya berharap tidak berhenti di sini, tapi kerja sama ini berkelanjutan karena sama-sama mempunyai visi yang sama. Yakni menyiapkan Indonesia sejahtera, adil dan beradab,” ujarnya.
Terkait pelaksaan webinar gerakan PAUD, KH Chriswanto menyebut menyiapkan pendidikan karakter harus dimulai sejak di dalam kandungan. “Kami melakukan itu sejak anak di dalam kandungan, orangtuanya menerima parenting skill yang baik, sehat jasmani dan Rohani, sehingga lahir sebagai generasi yang sehat,” katanya didampingi Ketua DPP LDII Basseng, Singgih Tri Sulistiyono dan Netti Herawati.
Presiden: Tanam Pohon Tindakan Nyata Hadapi Perubahan Iklim
Nasional
Pusat Pemberitaan