KBRN, Jember : Peace Leader Indonesia Jember mengikuti kegiatan International Conference and Aman Assembly di Banda Aceh Senin (16/10/2023) dengan tema Religous Inclution and Peacebuilding in The World: The Perspective of Muslims.
Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai negara diantaranya Nepal, India, Thailand, Myanmar, Malaysia, Bangladesh. Redy Saputro selaku Ketua Peace Leader Indonesia menyampaikan bahwa kehadiranny dalam kegiatan tersebut untuk menyuarakan tentang peran pemuda dan penentuan perumusan kebijakan dalam pemerintahan.
"Dalam kesempatan ini saya berbicara bahwa anak anak muda punya ide-ide yang baik, Anak muda di Indonesia dan dunia perlu bersama sama melihat bahwa dinamika anak muda itu penting untuk didorong dan mengimplementasikan pentingnya ikut serta dalam perumusan kebijakan yang ada dalam pemerintah" ujar Redy Saputra Senin (16/10/2023).
Redy Saputro juga melanjutkan bahwa kegiatan Internasional tersebut merupakan bagian dari komitmen rekondisi dari Dewan Keamanan PBB, di mana anak anak muda perlu diberi ruang ruang partisipasi yang luas di mana anak anak muda perlu dilibatkan dan diberikan ruang yang aman baik di ruang offline maupun di ruang online.
" Kita juga mendorong adanya ruang ruang yang nyaman, ruang yang baik bagi anak muda di berbagai negara tidak boleh lagi ada kekerasan yang mengatasnamakan agama, kekerasan seksual, bully atau rasisme di berbagai negara. Ini karena kita sebagai warga dunia, kita perlu bersama sama perlu bersatu untuk saling menghormati dan dihormati dalam mewujudkan hak asasi manusia" tegas Redy Saputro.
Majelis The Asian Muslim Action Network (AMAN) yang dihadiri oleh Peace Leader Indonesia dalam International Conference and Aman Assembly akan memberikan ruang pertukaran bagi umat Islam dan penganut agama lain para pemimpin, aktor dan komunitas untuk berbagi pencapaian, kesenjangan, dan tantangan Muslim di seluruh Asia dan sekitarnya.
Dalam kaitannya dengan pluralisme dan inklusi. Itu forum juga akan memberikan ruang untuk berbagi praktik baik tentang kerukunan umat beragama, dialog antaragama, kepemimpinan perempuan dalam melakukan reformasi, dan masih banyak lagi.