KBRN, Mataram: Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus monitor situasi di Gaza dan memastikan jika koridor kemanusiaan benar benar efektif. Selain itu juga terus berkomunikasi dengan para WNI untuk stand by.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha menyebutkan bahwa koordinasi intensif dengan Perwakilan RI terkait (KBRI Amman, KBRI Cairo, KBRI Beirut, KBRI Damascus dan PTRI New York) sejak 7 Oktober 2023 dan koordinasi perwakilan RI terkait dengan counterpart dinegara akreditasi masing-masing. Serta penyusunan rencana kontinjensi termasuk rute skenario evakuasi.
Selain itu juga mengeluarkan travel advisory bagi WNI agar menunda perjalanan ke wilayah konflik Israel-Palestina dan komunikasi intensif dengan WNI melalui zoom meeting pada 10 dan 12 Oktober 2023 dan pembentukan Watshapp Group. Bahkan diplomasi tingkat tinggi melalui komunikasi Menlu RI dengan Presiden ICRC dan komunikasi Menlu RI dengan Menlu Filipina.
"Kemlu dan KBRI Amman mengevakuasi 4 WNI dari Tel Aviv menuju Yordania. Setelah melalui evakuasi darat sekitar 2 jam, saat ini mereka sdh berada di perbatasan Jordan River Border Crossing/Sheikh Hussein," ujarnya, Jumat (13/10/2023) dalam keterangan tertulisnya.
Disebutkan bahwa terdapat 133 WNI yang berada di Tepi Barat dan Sapi. Dari 133 tersebut hanya 4 WNI yang ingin dievakuasi. Melalui koordinasi intensif Kemlu RI dan KBRI Amman, 4 WNI telah berhasil dievakuasi dari beberapa titik di Israel menuju Jordania.
"4 WNI tsb saat ini telah aman dan selamat berada di wilayah Jordania setelah melakukan perjalanan darat sekitar 2 jam melalui perbatasan Jordan River Crossing/Sheikh Hussein," ungkapnya.
Kemlu dan bersama Perwakilan RI masih terus mengupayakan evakuasi 10 WNI di Gaza.
