KBRN, Jakarta : Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan
perlu adanya peningkatan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan. Hal
ini karena kebutuhan dan ekspektasi publik makin tinggi.
Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kembali Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) di seluruh Indonesia tahun 2023. Penilaian bertujuan meningkatkan kualitas layanan Jalan Tol dan Rest Area secara kontinyu dan menghasilkan Jalan Tol yang berkarakter di tahun 2024.
Kali ini penilaian dilakukan pada jalan tol Surabaya-Probolinggo-Malang. Yakni pada ruas Gempol-Pasuruan, ruas Pasuruan-Probolinggo, ruas Gempol-Pandaan, dan ruas Pandaan-Malang.
“Kami meyakini dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol. Kenyamanan itu tidak hanya jalannya tetapi juga rest area-nya,” kata Menteri Basuki, Jumat, (6/10/23)
Tim Ahli/Pakar Penilaian JTB Ahmad Safrudin mengatakan bahwa tahun 2023 penilaian JTB berpusat pada tema Toll for All. Artinya pelayanan jalan tol harus bisa diakses oleh semua pihak dari semua golongan.
“Terdapat tiga parameter yang diukur, pertama equality gender dimana semua kelompok dan golongan harus dapat mengakses jalan tol. Lalu kedua tekait investasi ekonomi terhadap brand lokal artinya inisiatif lokal dalam konteks ekonomi, sosial dan budaya harus dapat diakomodir dalam pengelolaan jalan tol,” ujarnya.
Ahmad Safrudin lalu menyebutkan aspek ketiga. Yakni kepedulian masyarakat terhadap jalan tol.
Dalam penilaian ini Ahmad Safrudin juga menyampaikan pentingnya vegetasi penghijauan jalan tol yang berguna sebagai capture karbon (emition absorbing). Terutama dari pengaruh emisi knalpot kendaraan.
