KBRN, Yogyakarta: Memperingati Hari Batik Nasional tahun 2023 ratusan orang lintas usia mengenakan bawahan batik pada hari Minggu (1/9/2023), mengikuti Zumba dan jalan sehat mengelilingi kawasan Malioboro sekaligus mengkampanyekan cintai batik.
Ketua Panitia yang juga pengurus Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad bidang Komunikasi, Handoko Setiawan mengatakan, total ada 512 peserta seperti dari anggota dan pengurus PPBI Sekar Jagad, Komunitas pecinta batik, hingga Dimas Diajeng.
Handoko mengungkapkan, sasaran utama digelarnya Zumba dan Jalan Sehat pada Hari Batik Nasional yang dipusatkan di halaman kantor Bank Indonesia Perwakilan DIY, sebagai upaya mengkampanyekan cinta batik.
Mengusung tema besar 'Batikmu Batikku Batik Kita Batik Indonesia Mewarnai Semesta', Handoko mengharapkan, momentum Hari Batik Nasional 2023, semakin banyak generasi muda yang mencintai batik.
"Anak muda memang sasaran kami, karena sebetulnya kalau orang tua memang cinta batik. Tapi saya takutnya batik ini tidak diregenerasi sama yang muda," kata Handoko.
Sementara itu, Ketua PPBI Sekar Jagad, GBPH Prabukusumo menyampaikan, perkembangan batik dinilai cukup luar biasa di Indonesia saat ini.
Sehingga PPBI Sekar Jagad yang sudah terbentuk lebih dari 15 tahun dan turut terlibat hadirnya Batik sebagai warisan budaya dunia yang ditetapkan UNESCO, mendorong upaya menggeliatkan perbatikan semakin meningkat.
"Kita harus mempertahankan Jogjakarta sebagai kota batik dunia," kata GBPH Prabukusumo.
Sebagai kota batik dunia, Yogyakarta Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Keuangan Daerah, Bank Indonesia Perwakilan DIY, Rifat Pasha menilai, perkembangan batik menembus pasar ekspor dibutuhkan ekosistem yang dibangun termasuk dukungan stakeholder terhadap produk UKM batik agar dapat naik kelas.
Disamping itu potensi pengembangan batik khususnya di Yogyakarta dirasa akan sangat berdampak pada pariwisata Yogyakarta.
"Kami melihat bahwa pelestarian batik ini juga akan mendukung pariwisata juga, sementara kita tahu semua bahwa pariwisata itu tulang punggung perekonomian Jogja. Artinya dengan pengembangan batik akan memperkuat ikon pariwisata Jogja yang menjadi konsen kita semua," kata Rifat.
"Kita melihat bahwa produk kreatif Jogja yang punya potensi untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor adalah batik ini, karena ini merupakan produk yang unik tentunya akan memiliki nilai tambah yang cukup besar untuk perekonomian Jogja," lanjutnya.
Perancang sekaligus seniman batik Yogyakarta, Afif Syakur mengatakan, regenerasi dalam dunia batik terutama dari generasi muda penting dilakukan.
Sehingga ditambahkannya, batik dapat semakin berkembang mengikuti zaman dan menjadi trend di kalangan generasi muda.
"Dengan adanya kegiatan-kegiatan masyarakat luas tentang kecintaan terhadap batik, itu akan membuat batik semakin melekat pada kepribadian kita," ucap Afif yang juga Ketua III PPBI Sekar Jagad.
Rangkaian Peringatan Hari Batik Nasional 2023 yang digelar PPBI, Minggu (1/10/2023) di halaman Kantor Bank Indonesia Perwakilan DIY, akan dilanjutkan dengan gelaran Pameran Batik Sodagaran Yogyakarta yang akan digelar di Museum Sonobudoyo mulai tanggal 3 hingga 8 oktober 2023.