KBRN, Madiun: PT
KAI menyampaikan permohonan maaf atas gangguan operasional perjalanan KA Jayakarta
relasi Stasiun Pasar Senen (PSE)–Surabaya Gubeng (SGU), dampak tertemper Forklift di JPL
tidak terjaga, tepatnya KM 53 + 0 antara Stasiun Lemahbang dan Stasiun
Kedungkedeh wilayah Daop 1 Jakarta, pada Jumat (29/9) pukul 18.08 WIB. Dalam
kejadian tersebut, menyebabkan lokomotif KA Jayakarta anjlok dari rel. Tidak
ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Manager Humas PT. KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto menyampaikan dampak dari kejadian tersebut, ada 5 perjalanan kereta api yang melintas dan menuju Daop 7 mengalami keterlambatan.
Dari pantauan pusat pengendali perjalanan KA, hingga pukul 06.00 beberapa perjalanan kereta api dari Jakarta menuju Daop 7 Madiun yang terganggu sebagai berikut :
- Ka Gajayana relasi Gambir - Malang, terlambat 45 menit
- KA Jayakarta relasi Pasarsenen - Surabaya Gubeng, terlambat 190 menit
- KA Majapahit relasi Pasarsenen - Malang, terlambat 66 menit
- ka Singasari relasi Pasarsenen - Blitar, terlambat 110 menit
Supriyanto menyampaikan, sebagai bentuk kompensasi kepada pelanggan, PT KAI memberikan service recovery berupa minuman dan makanan ringan kepada para pelanggan yang perjalanan KA-nya terlambat dampak insiden tersebut.
"KAI memohon maaf kepada seluruh pelanggan kereta api atas keterlambatan perjalanan KA yang memasuki wilayah Daop 7 Madiun," pesab Supriyanto
PT KAI menghimbau masyarakat pengguna kendaraan yang melintas di perlintasan sebidang KA, untuk selalu berhati-hati. Sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114, Pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.
“Dengan tertibnya masyarakat pengguna jalan dan peran optimal seluruh stakeholder, diharapkan keselamatan di perlintasan sebidang dapat terwujud. Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu dan pengguna jalan juga selamat sampai di tempat tujuan,” kata Supriyanto mengakhiri.