KBRN, Pontianak: Target Pelayanan KB 1,5 juta akseptor seluruh Indonesia menjadi bagian program persiapan BKKBN di Hari Kontrasepsi Sedunia 2023.
Kolaborasi pelayanan KB nusantara dalam percepatan penurunan stunting menjadi tema utama dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini. Hal tersebut menjadi komitmen nyata BKKBN bersama mitra untuk berupaya maksimal dalam percepatan penurunan stunting.
Hal tersebut seperti diungkapkan Deputi Bidang Advokasi, Pergerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN RI Sukaryo Teguh Santoso saat konferensi pers secara daring pada Selasa (25/9).
“Peringatan Hari Kontrsepsi Sedunia kita harapkan jadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga yang baik dengan metode kontrasepsi,” ungkap Sukaryo Teguh Santoso.
Dirinya menambahkan berdasarkan data yang dimiliki diseluruh Indonesia saat ini pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi mencapai 59,4 persen. Lalu pada tahun ini angka tersebut ditargetkan meningkat menjadi 62,9 persen.
Menurutnya, untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya kerja keras sehingga cakupan penggunaan kontrasepsi bisa meningkat. Termasuk satu diantaranya lewat momentum peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2023.
“Harus ada percepatan karena itu pada momentum hari kontrasepsi isunya peningkatan capaian dan akselerasi peningkatan cakupan pelayanan KB,” jelasnya.
Sukaryo Teguh Santoso melanjutkan program tersebut juga sejalan dengan upaya percepatan penurunan stunting. Kemudian penggunaan kontrasepsi juga bisa mengendalikan angka fertilitas yang tentu akan berpengaruh berbagai sektor. Misalnya pertumbuhan penduduk serta kualitas kesehatan ibu dan anak.
Ditempat yang sama Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN RI Martin Suanta mengungkapkan dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2023 ini pihaknya mempersiapkan berbagai rangkaian agenda. Terutama pelayanan KB yang mentargetkan 1,5 juta akseptor diseluruh wilayah Indonesia.
Dalam upaya mencapai target tersebut maka BKKBN menggandeng sejumlah pihak misalnya Tentara Nasional Indonesia (TNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan pemerintah daerah.
“Dengan kolaborasi dari semua pihak diharapkan agar pelayanan serentak bisa mencapai 1,5 juta akseptor,” kata Martin Suanta.
Dirinya menambahkan tujuan utama peringatan Hari Kontrasepsi tersebut yakni mensosialisasikan pentingnya program KB dan perencanaan keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting bagi masyarakat luas.