KBRN, Pontianak: Masyarakat tidak perlu
memusingkan upaya penegakkan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan
(karhutla), karena hal itu pastinya sudah ditangani dengan baik oleh apparat
penegak hukum.
Demikian ditegaskan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungannya memantau kondisi Karhutla di wilayah Kalimantan Barat.
Menurut Suharyanto, pemerintah bersama stakeholder lainnya dikatakan sudah berupaya optimal memadamkan sejumlah titik api dengan berbagai upayanya.
Bahkan, saat mendapatkan warning dari Pemerintah Singapura bahwa kondisi asap sudah sangat mengkhawatirkan, maka pihaknya langsung bertindak dengan dengan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“Sekarang itu tidak usah dipermasalahkan, yang penting upaya memadamkannya, bahkan titik-titik api itu sudah padam. Ada warning dari Singapura sudah khawatir adanya asap sudah menyeberang, kita pastikan tidak. Kita sudah ke Sumater Selatan, disana dekat Singapura, kita gelar TMC, dua hari hujan, sekarang sudah padam,” paparnya.
Sementara itu, dari informasi cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio, per 21 September 2023 terdeteksi 37 titik panas di wilayah Kalimantan Barat.
BMKG juga memperkirakan peluang terjadi hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat selama 1 hari terakhir ini.
Sedangkan, untuk Indeks potensi Karhutla masih dalam kategori mudah – sangat mudah terbakar di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat mulai tanggal 22 September 2023. Kondisi kualitas udara di 3 wilayah secara umum dalam kategori baik hingga sedang.
