KBRN, Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan permukiman korban bencana di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Para penghuni adalah masyarakat terdampak bencana badai siklon tropis seroja pada April 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak. "Ini juga sebagai upaya membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana," ujarnya, Jumat (15/9/2023).
Menurut Basuki, ini yang disebut dengan pendekatan 'build back better'. Artinya, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana tetapi membangun lebih baik dan aman dari sebelumnya.
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusumosusanto, mengatakan pemerintah terus berupaya menyediakan infrastruktur permukiman sesuai kebutuhan masyarakat. "Diharapkan masyarakat terdampak badai siklon seroja dapat menempati hunian tetap dengan aman dan nyaman,” ujarnya.
Pembangunan permukiman korban bencana siklon tropis di Kabupaten Kupang dipusatkan di Desa Saukibe dan Desa Bokong. Sedangkan kegiatan relokasi permukiman di Provinsi NTT terbesar di 18 desa di enam kabupaten.
