KBRN, Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan, warga berangsur kembali ke rumah masing-masing, pascagempa Magnitudo 6,3 guncang Donggala, Sulawesi Tengah. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah pengungsi sebanyak 2.874 jiwa, pada Minggu (10/9/2023).
"Apabila dibandingkan dengan data sebelumnya, ada penurunan jumlah pengungsi, yaitu 906 jiwa. Kendati demikian, angka tersebut masih dinamis," kata Abdul dalam keterangan tertulis diterima RRI.CO.ID, Minggu.
Sebab, kata dia, ada warga kembali ke rumah masing-masing untuk menjaga dan menyelamatkan harta benda. "Selama ditinggal di pengungsian pascagempa, Sabtu (9/9/2023) malam," ujar Abdul.
Baca juga: Sejumlah Daerah Terdampak Gempa Donggala Hingga Kalimantan Timur
Dia mengatakan, jumlah pengungsi tersebut berdasarkan perkembangan data dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB. "Para warga akan kembali ke pengungsian mandiri apabila hari mulai gelap," kata Abdul.
Menurut Abdul, itu dilakukan para warga Donggala sebagai antisipasi jika terjadi gempa Bumi susulan. Sementara, hasil asesmen dilakukan Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, kerusakan bangunan terdampak gempa Magnitudo 6,3 belum berubah.
"Dari data sebelumnya, hingga saat ini, ada tiga rumah mengalami kerusakan ringan," kata Abdul. Adapun kerusakan bangunan rumah tersebut, rata-rata ada di bagian dinding dan tiang pasak penyangga.
"Hal itu terjadi lantaran struktur bangunan kurang kuat. Sehingga, retak dan roboh ketika diguncang gempa Magnitudo 6,3," ucap Abdul.
Meski demikian, kata dia, tidak ada korban jiwa dari laporan diterima BNPB hingga saat ini. "BPBD Kabupaten Donggala hingga kini masih melakukan pendampingan warga pengungsi," ujar Abdul.
"Dan berupaya memberikan dukungan logistik, maupun peralatan dibutuhkan. Selama berada di pengungsian," kata Abdul.