KBRN, Sidoarjo : Dinas pangan dan pertanian Sidoarjo tengah dalami penyebab ratusan unggas milik peternak di Tanggulangin, Sidoarjo mati mendadak.
Peternak di Dusun Sangewu, Desa Penatarsewu, Tanggulangin terpaksa merugi lantaran ratusan unggas milik mereka mati mendadak. Sejumlah langkah antisipatif tengah dilakukan dinas terkait.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Dr. Eni Rustianingsih mengatakan penyebaran virus begitu cepat hanya berselang satu hari virus menyebar ke peternak lain.
"Matinya ternak unggas di penatarsewu virus nya cepat sekali. Saat ini petugas telah membagikan obat semprot untuk para peternak dan masih menunggu hasil lab terkait virus tersebut," kata Eny saat dihubungi, Jumat (8/9).
Pihaknya menegaskan jika langkah antisipatif telah dilakukan, seperti penyemprotan disinfektan dan pemberian obat untuk para peternak serta melakukan uji lab terkait virus yang menyerang unggas di Tanggulangin.
Kepala Desa Penatarsewu Choliq mengakui jika sejumlah peternak di desanya panik lantaran unggas milik mereka mati mendadak. Namun, tak butuh waktu lama dinas terkait gerak cepat melakukan tindakan.
"Iya bener ada ratusan unggas milik peternak yang mati mendadak. Saat ini sudah dilakukan penyemprotan," ujar Choliq.
Ia juga mengatakan unggas-unggas yang mati tersebut langsung dikubur dan kandang juga telah disemprot disinfektan dan obat yang dibagikan dinas terkait.
"Bangkai nya kita kubur biar gak menyebar," imbuhnya.
Choliq menambahkan, unggas yang mati dikuburkan di dalam tanah dengan lokasi yang tidak berdekatan dengan kandang maupun tempat tinggal manusia.
Lokasi penguburan juga jauh dari akses keramaian manusia maupun kemungkinan adanya hewan liar lainnya. Sebelum dikubur, unggas yang mati juga disarankan untuk dilakukan disinfeksi terlebih dahulu.