Nasional

Antisipasi Kekeringan, Kementan Inisiasi Gerakan Nasional El Nino

Oleh: Iman Editor: Beri 04 Sep 2023 - 18:20 Pusat Pemberitaan
Antisipasi Kekeringan, Kementan Inisiasi Gerakan Nasional El Nino
Petani melihat kondisi sawahnya yang rusak akibat kekeringan di Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (7/8/2023). Pemerintah menyiapkan anggaran lebih dari Rp8 triliun untuk mengantisipasi kekurangan pangan dampak kekeringan akibat pengaruh El Nino yang diprediksi terjadi pada Agustus-September 2023. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.

KBRN, Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) menginisiasi Gerakan Nasional (Gernas) El Nino untuk mengantisipasi kekeringan. Gerakan ini menyasar sebanyak 500 ribu hektar lahan sawah pertanian. 

Demikian disampaikan  Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan Yudi Sastro, Senin (4/9/2023). Ia mengatakan, gerakan ini memberikan berbagai bantuan kepada para petani berupa benih, pengairan dan pendampingan. 

Selain Gernas El Nino, menurut Yudi, Kementan juga mempunyai program Gerakan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (Gernang DPI). Ia mengatakan, gerakan ini menggerakan brigade pertanian di provinsi. 

"Kita melakukan pompanisasi, pembuatan sumur pantek dan sumur dalam. Seperti itu yang kita lakukan," ujar Yudi kepada Pro 3 RRI. 

Sejumlah program itu,  Yudi mencontohkan, pada Senin (4/9/2023) ini dilakukan di tiga kecamatan di wilayah Pandeglang, Banten. Hal itu karena Pandeglang merupakan salah satu wilayah yang mengalami kekeringan. 

"Kebetulan saya berada di Pandeglang, jadi kita lakukan penanganan dampak kekeringan ada di beberapa kecamatan. Untuk hari ini ada di Kecamatan Cikeusik," ucapnya.

Yudi menyampaikan, fenomena El Nino ini dampaknya cukup signifikan terhadap lahan pertanian. Karena sebagian dari area tanaman padi di sejumlah daerah adalah tadah hujan. 

"Ini saya kira yang harus diwaspadai karena dengan tidak adanya hujan selama tiga bulan akan mengalami kekeringan. Seperti sekarang yang kita alami," ujarnya, menjelaskan.

Dampak kekeringan akibat fenomena El Nino ini juga dialami Petani Milenial, Sofyan Adi Cahyono. Sofyan mengungkapkan lahan pertanian miliknya yang berada di dataran tinggi di Merbabu sangat berdampak. 

"Tidak hanya tanaman pangan, juga di tanaman Hortikultura terdampak kekeringan," kata Sofyan yang juga Owner Sayur Organik Merbabu. Menurutnya, di beberapa lahan tanaman tidak mendapatkan akses air sehingga pihaknya hanya menanami lahan-lahan yang hanya cukup diairi. 

Lebih lanjut, Sofyan mengatakan, untuk mengatasi hal ini pihaknya sudah menyiapkan beberapa  sumber mata air. Sumber mata air itu telah diperdalam untuk mendaapatkan air yang melimpah.  

"Kita lakukan pipanisasi sehingga airnya bisa ke lahan," ujar Sofyan. Tak hanya itu, pihaknya juga menerapkan penggunaan pupuk organik karena mampu menyerap lebih banyak air dan mempertahankan air.