Nasional

Pemerhati Dorong Mitigasi Ketahanan Pangan Ditangani 'Extra Ordinary'

Oleh: Vinta Editor: Allan 31 Aug 2023 - 10:31 Pusat Pemberitaan
Pemerhati Dorong Mitigasi Ketahanan Pangan Ditangani 'Extra Ordinary'
Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, Ayib Said Abdullah, dalam perbincangan Pro3 RRI, Kamis (31/8/2023) (Foto: Tangkapan Layar RRINet)

KBRN, Jakarta: Mitigasi serta antisipasi terkait ketahanan pangan di Indonesia harus didorong dengan hal luar biasa atau extra ordinary. Karena, ketahanan pangan menjadi isu yang mengemuka akhir-akhir ini.

Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga isu ketahanan pangan sedang menjadi perbincangan di semua negara ASEAN. Hal itu disampaikan Pemerhati sekaligus Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, Ayib Said Abdullah.

"Mitigasi dan adaptasi terkait perubahan iklim harus lebih diperkuat. Extra Ordinary itu bisa memastikan produksi jalan, dan masih tetap tersedia," katanya dalam perbincangan Pro3 RRI, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya, pembangunan infrastruktur saja tidak akan mencukupi jika bicara konteks ketahanan pangan. Sebab, masih ada beberapa persoalan yang harus dikaitkan dengan masalah ini.

"Seperti kapasitas petani, dukungan bagi petani dan kelembagaannya. Termasuk isu finansial," katanya kembali.

Begitu juga dalam konteks regional, Ayib mengatakan, negara-negara di ASEAN juga perlu extra ordinary dalam memperkuat produksi. Serta menjaga solidaritas antar negara se-kawasan ASEAN.

"Kalau negara-negara ASEAN sepakat untuk memperkuat ketahanan pangan di kawasan, termasuk Indonesia. Saya kira akan menjadi salah satu hal yang baik," katanya.

Maka dari itu, satu dukungan akan menjadi hal paling penting bagi petani dalam menjaga produksi pangan. Sehingga perkembangan di bidang pangan akan bisa lebih baik lagi produksi untuk kedepannya.

"Jadi, kita tidak hanya mendorong perilaku, tetapi paradigma soal budidaya itu bisa dilakkukan pengembangan dari segala sektor. Intinya dengan begitu akan ada keuntungan mengenai layanan, dan produksinya," ujar Ayib.