KBRN, Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) perlu melakukan evaluasi, meningkatkan upaya mitigasi dan penanggulangan bencana yang lebih baik lagi. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo.
“Saya minta kepada BNPB dan BPBD untuk fokus terhadap wilayah yang memang rawan dari bencana, salah satunya Jawa Barat. Maka, perlu langkah kesiapsiagaan yang didukung dengan pengoptimalan upaya mitigasi bencana yang terstruktur di wilayah tersebut,” kata Bamsoes, sapaan akrabnya dalam keterangan pers, Minggu (27/8/2023).
Dengan meningkatkan mitigasi bencana, kata Bamsoet, diharapkan dapat meminimalisi dampak kerugian dari bencana. Selain itu, BNPB perlu melakukan edukasi dan pelatihan kebencanaan kepada masyarakat.
“Hal ini sebagai langkah tahap pra-bancana yang ditujukan agar masyarakat selalu siaga dan siap menghadapi potensi-potensi bencana. Upaya ini diperlukan guna mengurangi hingga mencegah jatuhnya korban jiwa akibat bencana,” ujar Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet menyoroti sistem peringatan dini kebencaan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya pendataan ulang terhadap seluruh alat pendeteksi bancana.
“Hal ini dilakukan untuk memastikan alat itu masih layak dipakai. Tak hanya itu, pendataan ulang juga memastikan bahwa alat itu berfungsi dengan baik,” ucap Bamsoet, mengakhiri.
Perlu diketahui, BNPB mencatat sebanyak 2.657 kejadian bencana terjadi di Indonesia. Dimana, Jawa Barat merupakan provinsi paling tinggi terjadinya bencana.