KBRN, Jakarta: Anggota Komisi II DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra mengusulkan anggaran Dana Desa 2024 naik, minimal 20 persen. Ia meyakini, dengan anggaran besar, peningkatan pembangunan desa dapat dilakukan.
Diharapkannya, dengan begitu, pertumbuhan ekonomi semakin pesat. Terlebih, Dana Desa dapat membangun dan menghidupkan pundi-pundi ekonomi di desa.
"Kita ingin membangun Nusantara dari daerah. Bagaimana menggerakkan pundi-pundi ekonomi di desa," katanya, dikutip dari Parlementaria, Sabtu (26/8/2023).
Menurutnya, salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di desa BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa). Dana Desa juga dapat digunakan untuk mengembangkan usaha BUMDesa.
"Yang terpenting adalah bagaimana di desa itu diberikan pemahaman membangun peta ekonomi desa. Berapa kebutuhan pangan di situ, berapa output penghasilan pangan di situ. dia surplus atau minus," ujarnya.
Gus Adhi, sapaan akrabnya menerangkan berkembangnya perekonomian desa sangat dipengaruhi oleh perkembangan lembaga sosial dan ekonomi desa. BUMDesa menjalankan fungsi kelembagaan sosial, karena perencanaan dan pengembangannya harus dilaksanakan secara partisipatif.
"Contohnya bagaimana dana desa membangun di sektor pertanian, implementasi dan outputnya harus jelas, yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh membangun jalan usaha tani, berarti mempercepat masyarakat membawa pupuk, hasil panennya, berarti percepatan terjadi di situ," ucapnya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat dan daerah perlu hadir memberikan evaluasi kepada pemerintah desa, terkait Dana Desa yang diberikan. "Ini penting sekali kita berikan penilaian sebagai fungsi kontrol juga dari anggaran yang kita berikan kepada desa," katanya.
Dana Desa 2023 sebesar Rp70 triliun. Dana sebanyak itu dibagikan untuk 74 ribu desa di seluruh Indonesia.