KBRN, Jakarta: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan pihaknya membutuhkan tambahan anggaran. Selain itu, pihaknya juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjalankan dan mengelola anggaran tersebut.
"Anggaran Badan POM sangat membutuhkan pertambahan. Bayangkan, saya sudah memimpin tujuh tahun, perubahan anggarannya tidak banyak," kata Penny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
"Sekitar Rp2 triliun, berkurang jadi Rp1,9 triliun, naik Rp2,1 triliun, paling jauh Rp2,2 triliun. Sementara, program kami sudah semakin banyak," katanya.
Penny tidak memberikan secara rinci berapa nilai yang dibutuhkan lembaganya. Namun, menurutnya, angka tersebut bisa mencapai dua kali lipat dari sebelum-sebelumnya.
"Tapi harus ditambahin butuh SDM yang banyak. Nggak mau juga kita dapat anggaran, tapi nggak ada SDM. Harus ada aspek manajemen yang jelas juga, jangan hanya anggaran dikasih," katanya.
Menurut Penny, anggaran itu akan digunakan dalam program pendampingan UMKM serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Ini agar mereka dapat mengetahui seperti apa produk yang bermutu, aman, dan bermanfaat.
"Jadi, lebih banyak jemput bola, itu juga butuh anggaran dan memberikan edukasi kepada masyarakat," kata Penny.