Nasional

Kemerdekaan Indonesia Ditegaskan Tidak Diraih Secara Instan

Oleh: Mosita Editor: Bunaiya 16 Aug 2023 - 10:44 Pusat Pemberitaan
Kemerdekaan Indonesia Ditegaskan Tidak Diraih Secara Instan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menyampaikan pidatonya dalam pidato kenegaraan, Rabu (16/8/2023). (Foto: Tangkapan Layar YouTube DPR RI)

KBRN, Jakarta: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan kemerdekaan Indonesia diraih dengan cara yang tidak instan. Hal itu disampaikannya usai membuka sidang Tahunan MPR Tahun 2023, Rabu (16/8/2023) di gedung DPR RI, Jakarta.

"Kemerdekaan yang kita raih sejak 78 tahun yang lalu, tidaklah terlahir dari ruang hampa, bukan pula didapatkan secara instan, ataupun hasil pemberian. Melainkan buah dari perjuangan dan pengorbanan, yang didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, yang dirahmati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," kata dia saat pembukaan pidato yang disampaikannya.

Ia juga mengatakan kerja keras dan perjuangan para pendiri bangsa, sejak dulu dan tetap dilanjutkan hingga saat ini. Tentunya, kata dia, ini menjadi modal bangsa kita dalam melangkah menuju Indonesia Emas 2045.

"Indonesia Emas yang dicita-citakan adalah Indonesia yang rakyatnya sejahtera, yang ditandai dengan nihilnya angka kemiskinan, Indonesia yang memiliki pengaruh kuat dalam pergaulan dunia. Dengan dukungan sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing global, dan Indonesia yang ramah lingkungan dalam pengelolaan negara," ujarnya.

Dalam pidatonya, ia juga menyampaikan soal kondisi dunia yang masih diliputi ketegangan akibat perang Rusia-Ukraina. Perang ini hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan segara berakhir.

"Perdamaian masih menjadi konsep yang menggantung di awang-awang. Keberpihakan entitas global kepada masing-masing pihak dengan berbagai latar belakangnya, tidak menafikkan fakta bahwa perang, apapun alasannya, hanya akan menyisakan trauma dan bekas luka," kata dia.

Menurutnya, krisis Ukraina telah menunjukkan secara gamblang kepada dunia, bagaimana cara pandang para pemimpin dunia di tengah peta kekuatan global yang multipolar. Di mana seringkali mementingkan motif politik dan ekonomi, dibandingkan prinsip-prinsip kemanusiaan universal.

"Di tengah situasi tersebut, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo telah berulang kali berupaya memberikan solusi perdamaian permanen. Dengan mendorong gencatan senjata dan diplomasi di meja perundingan," ucap dia.

"Namun inisiatif ini agaknya masih membutuhkan waktu. Untuk diterima para pihak yang berkonflik," katanya kembali menegaskan.