Nasional

SMK Mipha Bentangkan Bendera Merah Putih Ukuran ”Raksasa”

Oleh: Wiedyas Editor: sigit budi riyanto 10 Aug 2023 - 13:48 Semarang
SMK Mipha Bentangkan  Bendera Merah Putih Ukuran ”Raksasa”
Menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI, SMK Bhumi Phala (Mipha) Parakan, Kecamatan Kabupaten Temanggung membentangkan bendera Merah Putih ukura besar di Jembatan Gantung Sekrikil, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Foto: (LPP RRI Semarang/wiedyas)

BRN,Temanggung : Menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI, SMK Bhumi Phala (Mipha) Parakan, Kecamatan  Kabupaten Temanggung membentangkan bendera Merah –Putih ukuran besar. Mereka memasangnya di jembatan gantung yang ada  di atas Sungai Galeh, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Kamis ( 10/8/2023).

Kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan anggota BPBD Kabupaten Temanggung, SAR dan anggota Federasi Panjat Tebing  Indonesia Temanggung. “Acara pembentangan bendera ukuran besar tersebut bertujuan untuk memupuk nasionalisme di kalangan pelajar  dan juga masyarakat,”kata Kepala SMK Mipha Parakan, Slamet Purwanto.

Kegiatan itu juga untuk membangkitkan kesadaran jiwa nasionalisme  pada generasi milenial. Dipilihnya sungai untuk memberikan pembelajaran bagi para siswa lebih cinta lingkungan. Karena saat ini telah  perubahan iklim dan  pemanasan global yang terjadi di muka bumi ini.

Sebagai perwujudannya kami mengajak para siswa  membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar bantaran Sungai Galeh. Selain itu,  juga dilakukan penebaran 12.000 ekor bibit ikan “Melem” ke sungai yang berhulu dari Gunung Sumbing.

“Walaupun kegiatan ini sangat kecil, kita ingin memulai untuk menanggulangi kerusakan alam  yang saat ini sedang terjadi,”imbuhnya.’

Salah satu siswa SMK Mipha Parakan, Damar Aji Santoso mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara pembentangan  bendera Merah Putih ukuran besar tersebut. Yakni, untuk meningkatkan rasa nasionalisme  di kalangan pelajar. 

Pada kesempatan itu, para siswa SMK Mipha Parakan juga diajak untuk memupuk rasa patriotisme, dengan  pementasan  drama teaterikal tentang perjuangan masyarakat Parakan melawan penjajah  yang dipimpin Kiai Subchi atau Kiai Parak. Kiai Parak saat memimpim  melawan tentara penjajah  dengan senjata yang sederhana, yakni bambu runcing. (wied