Nasional

Legislator Sebut Edukasi Jadi Kunci Utama Atasi TBC

Oleh: Vinta Editor: Allan 03 Aug 2023 - 10:32 Pusat Pemberitaan
Legislator Sebut Edukasi Jadi Kunci Utama Atasi TBC
Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, dalam perbincangan Pro3 RRI, Kamis (3/8/2023) (Foto: Istimewa)

KBRN, Jakarta: Edukasi diharapkan bisa menjadi hal paling utama dalam pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkolosis (TBC) di daerah. Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo.

"Edukasi, dan sosialisasi menjadi satu kunci utama," katanya dalam perbincangan Pro3 RRI, Kamis (3/8/2023).

Menurutnya, komitmen Pemerintah terhadap penyakit menular TBC ini sudah cukup bagus. Hanya saja Pemerintah tinggal berkaca dari kasus Pandemi Covid-19, untuk bisa menanggulanginya. 

Di mana Pemerintah bisa saling bergotong royong kembali bersama rakyat dan juga pihak terkait untuk bisa mengawal penyakit ini. Mulai dari tahu penyebab, pengobatan hingga pengendaliannya.

"Ayo kita mulai lagi dengan gotong royong, yang harus juga melibatkan masyarakat, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan sebagainya," kata Rahmad Handoyo. 

"Karena edukasi harus digerakkan kembali, sehingga kita tidak akan terus menerus mengalami angka kematian tinggi dari penyakit TBC ini," katanya, menambahkan.

Rahmad Handoyo menyebut ada tiga langkah yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini. Pertama, melalui edukasi, komunikasi, dan preventif mengenai bahanyanya.

Lalu kedua, mengenai temuan hingga pengawalan pengobatan. Ketiga, terkait dengan gerakan pola hidup sehat di masyarakat, sehingga ketika da masyarakat yang sakit bisa cepat terdeteksi.

"Itulah cara-cara yang harus kita kejar, agar masyarakat yang terkena TBC dan belum terdeteksi bisa secepatnya tertangani," ucap Rahmad. 

Maka dari itu, ia menegaskan bahwa perhatian kecil dari Pemerintah berupa edukasi ke masyarakat itu hal yang paling utama. Sebab, siapapun tidak boleh lengah menghadapi penyakit menular dan berbahaya ini. 

"kita tidak boleh lengah, penyakit ini butuh banyak perhatian. Agar daerah yang tertinggal atau terkecil bisa tetap terdeteksi penyakit ini," ujarnya. 

Saat ini, Indonesia masih menjadi negara dengan pengidap TBC terbesar kedua di dunia setelah India dan Tiongkok. Yaitu, jumlah kasus diperkirakan mencapai 969 ribu per tahun, mengingat target 2030 penurunan kasus hingga 80 persen kasus.