KBRN, Jakarta: Sebanyak 490 titik api yang berpotensi menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi. Hal tersebut disampaikan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto.
“Bapak Presiden kembali mengingatkan agar kejadian di tahun 2015 dan 2019 tidak terulang hal itu disampaikan dalam rapat pada Selasa (18/07/2023). Presiden meminta untuk dipastikan ketersediaan air selama periode El Nino,” kata Suharyanto dalam keterangan resmi, Rabu (19/07/2023).
Lebih lanjut, Suharyanto meminta kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak menyepelekannya. Meskipun, BMKG menyatakan fenomena E Nino ditahun 2023 relatif lebih kecil jika dibandingkan seperti tahun 2015 dan 2019.
“Mumpung masih dingin dan lumayan basah, embung dan waduk yang ada dipastikan ketersediaan airnya. Jangan sampai kita mau melakukan water bombing atau pemadaman darat tetapi airnya tidak ada," ujar Suharyanto.
Terkait pemadaman di udara, kata Suharyanto hanya dilakukan untuk menjangkau titik yang sulit ditangani. Selain itu, ia meminta Pemprov Jambi untuk mengutamakan pencegahan adanya api, dibandingkan mengandalkan operasi udara.
“Saya juga tegaskan tidak ada toleransi bagi siapapun yang membuka lahan dengan cara membakar. Kami juga telah menurunkan dua helikopter patroli dan tiga helikopter untuk melakukan water bombing,” ucap Suharyanto.
