KBRN, Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyebutkan, pemerintah terus berupaya mengendalikan harga sejumlah komoditas pangan. Utamanya pada komoditas pangan yang harganya belum stabil meliputi jagung, daging dan telur ayam.
Hal itu dikatakannya dalam Rapat Koordinasi Pengandalian Inflasi Daerah di Jakarta, Senin (10/7/2023). "Namun ada beberapa komoditas yang memang Minggu lalu menjadi atensi bagi kita," katanya.
"Yaitu harga jagung di tingkat peternak, daging ayam ras dan telur ayam ras. Sementara komoditas lain relatif terkendali, meskipun ada kenaikan," ujarnya.
Tito mengatakan, terdapat dua faktor yang diduga menyebabkan harga ketiga komoditas tidak stabil. Yaitu kenaikan harga pakan hingga permasalahan distribusi dan tata niaga.
Nantinya, penyebab itu akan dipastikan melalui pengumpulan data dalam rapat khusus bersama pemerintah dengan sejumlah pihak terkait. Sehingga, ketika penyebabnya telah dapat dipastikan maka langkah penangannnya menurut Tito akan bisa ditentukan.
"Rapat ini masih memerlukan rapat lanjutan hari Rabu (mendatang). Terutama untuk masalah rekonsiliasi data," katanya.
"Sehingga akan dapat kita pahami apakah permasalahannya di pakan yang naik, jagung, atau masalah distribusi dan tata niaga. Yang melibatkan rantai distribusi mulai dari produsen besar, kemudian distributor, sampai ke tingkat pengecer," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan data panel harga milik Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga jagung di tingkat peternak berkisar di angka Rp6.310/kilogram. Kemudian daging ayam ras Rp38.250/kilogram dan telur ayam ras di angka Rp30.890/kilogram.
