KBRN, Jakarta: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan keberanian dari penyintas untuk menyuarakan dan melaporkan kejadian patut diapresiasi. Tentu ini merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Keberanian untuk berbicara. Atau mengungkapkan kejadian yang dialami penyintas menjadi titik penting dalam upaya pencegahan kasus," kata Bintang, Minggu (11/6/2023).
Dengan keberanian para penyintas untuk melapor, menurut Bintang, dapat mencegah berulangnya kejadian serupa dan memberikan efek jera bagi pelaku. Selain itu, pada proses penanganan kasus, peran dan kehadiran psikolog klinis juga menjadi kunci penting dalam perlindungan dan pemenuhan hak korban.
Ia mengatakan, psikolog memiliki peranan penting dalam proses pemulihan. Ini agar korban tidak lagi trauma dan mampu kembali menjadi bagian dalam tatanan kehidupan sosial.
"Kementerian PPPA telah bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) dalam memberikan penguatan. Maupun pendampingan bagi sumber daya kompeten agar mampu menangani kompleksitas kasus tindak pidana kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia," ujarnya.